3. Diskusi dan Tanggapan Peserta
Poin Utama Diskusi:
Dampak Kebijakan pada Perencanaan Desa:
- Peserta menyampaikan bahwa kebijakan baru ini datang di saat perencanaan desa untuk tahun anggaran telah selesai, sehingga diperlukan revisi yang signifikan.
- Hal ini menjadi tantangan besar, terutama dalam mengkomunikasikan perubahan kebijakan kepada masyarakat.
-
BUMDes yang Mati Suri:
- Banyak peserta mengangkat isu BUMDes yang "mati suri" akibat masalah internal, seperti kurangnya kapasitas manajemen atau konflik dengan pemerintah desa.
- Perlu langkah konkret untuk menghidupkan kembali BUMDes, termasuk dukungan regulasi dan pendampingan dari pihak terkait.
Studi Kelayakan Usaha:
- Membuat rencana bisnis yang sesuai dengan kebutuhan ketahanan pangan desa dianggap sebagai tantangan berat, terutama bagi desa yang tidak memiliki pengalaman dalam usaha agribisnis.
Solusi yang Diusulkan:
- Pengelolaan Berbasis Unit Usaha:
- Jika BUMDes belum mampu mengelola penyertaan modal, maka mereka dapat membentuk unit-unit usaha khusus atau bermitra dengan kelompok masyarakat yang berpengalaman.
- Penguatan Regulasi dan Panduan Teknis:
- Pemerintah pusat diharapkan memberikan panduan teknis yang lebih rinci, termasuk pelatihan langsung untuk pengelola BUMDes.
- Fokus pada Potensi Lokal:
- Program ketahanan pangan harus berbasis pada potensi lokal desa, seperti jenis tanaman atau komoditas unggulan yang sesuai dengan kondisi geografis desa.
4. Rekomendasi dan Kesimpulan
Berdasarkan diskusi, berikut adalah beberapa rekomendasi utama:
- Peran Strategis BUMDes:
BUMDes harus menjadi pusat dari upaya ketahanan pangan, tetapi ini membutuhkan peningkatan kapasitas dan dukungan teknis dari pemerintah pusat maupun daerah. - Sistem Administrasi yang Efektif:
Implementasi sistem administrasi yang transparan, seperti integrasi dengan aplikasi SIPADES (Sistem Informasi Pengelolaan Desa), sangat penting untuk pengawasan dana desa. - Sosialisasi dan Komunikasi Kebijakan:
Pemerintah desa dan BUMDes perlu melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan implementasi program ketahanan pangan agar kebijakan ini dapat diterima dan didukung.
5. Penutupan
Moderator menutup diskusi dengan menyampaikan bahwa tantangan dalam implementasi kebijakan ini harus dihadapi dengan semangat kolaborasi dan inovasi. Iskandar Novianto menambahkan bahwa kunci keberhasilan terletak pada kemampuan desa untuk beradaptasi dengan perubahan kebijakan, sambil tetap menjaga transparansi dan akuntabilitas.