3. Diskusi dan Tanggapan Peserta
Topik Diskusi:
Strategi Edukasi dan Pendampingan Petani:
- Tantangan mengubah kebiasaan petani menjadi fokus utama diskusi. Rudy menekankan perlunya edukasi bertahap, dimulai dengan fokus pada 10-20% kopi petik merah.
-
Koperasi Berbasis Korporasi:
- Rudy mengusulkan pembentukan koperasi berbasis korporasi sebagai solusi keberlanjutan bisnis kopi.
- Petani menjadi bagian dari koperasi yang juga mengelola hilirisasi, sehingga mereka menikmati nilai tambah dari produk kopi.
Inovasi dalam Industri Kopi:
- Peserta berbagi pengalaman tentang potensi memanfaatkan limbah kopi sebagai bahan produk kecantikan atau energi terbarukan.
- Rudy memberikan contoh koperasi sukses di Jambi yang mengelola kopi secara profesional hingga menarik perhatian Bappenas.
Pariwisata dan Branding Kopi:
- Diskusi mengarah pada pentingnya storytelling untuk membangun merek kopi yang kuat.
- Konsep ekowisata kopi, seperti ngopi di bawah pohon kopi, menjadi daya tarik bagi wisatawan.
4. Rekomendasi dan Kesimpulan
Edukasi dan Pendampingan:
- Program edukasi untuk petani harus terus ditingkatkan, khususnya tentang pentingnya praktik petik merah dan pengelolaan berkelanjutan.
- Penyediaan akses teknologi dan pelatihan hilirisasi di desa menjadi prioritas.
Penguatan Koperasi:
- Koperasi berbasis korporasi menjadi kunci untuk memberdayakan petani dan memastikan keberlanjutan bisnis kopi.
- Koperasi dapat menjadi platform untuk pengelolaan dari hulu hingga hilir, termasuk pengelolaan limbah kopi.
Pengembangan Desa Wisata Kopi:
- Desa yang memiliki potensi kopi perlu diarahkan menjadi desa wisata, sehingga kopi tidak hanya dijual sebagai komoditas, tetapi juga menjadi pengalaman yang dijual.
Diversifikasi Produk:
- Memanfaatkan limbah kopi untuk produk lain seperti scrub kecantikan atau bahan bakar menjadi inovasi yang harus dikembangkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!