Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi dan Kretek itu Terasa Lebih Pahit Gegara Pendamping Desa @KompasianaDESA

21 Januari 2025   18:34 Diperbarui: 21 Januari 2025   18:34 4915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terdengar seperti tugas berat," ujar Luki, menutup bukunya. "Tapi kalau ada yang bisa melakukannya, saya yakin Mas Sultan adalah orangnya."

Sultan tersenyum, kali ini dengan penuh keyakinan. "Terima kasih, Mas Luki. Kita harus optimis. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?"

Malam itu, diskusi mereka ditutup dengan secangkir kopi lagi dan janji untuk terus memperjuangkan hak-hak para tenaga pendamping. Di luar, angin malam berembus sejuk, seolah menyampaikan pesan bahwa harapan selalu ada selama masih ada yang mau berusaha.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun