"Terdengar seperti tugas berat," ujar Luki, menutup bukunya. "Tapi kalau ada yang bisa melakukannya, saya yakin Mas Sultan adalah orangnya."
Sultan tersenyum, kali ini dengan penuh keyakinan. "Terima kasih, Mas Luki. Kita harus optimis. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?"
Malam itu, diskusi mereka ditutup dengan secangkir kopi lagi dan janji untuk terus memperjuangkan hak-hak para tenaga pendamping. Di luar, angin malam berembus sejuk, seolah menyampaikan pesan bahwa harapan selalu ada selama masih ada yang mau berusaha.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI