Desa Nasional bukanlah sekadar ajang seremonial atau pesta semata. Momen ini seharusnya menjadi tonggak refleksi mendalam untuk mengevaluasi capaian pembangunan desa, merumuskan resolusi strategis, dan memastikan keberlanjutan program-program yang telah dirintis. Sebagai ujung tombak pembangunan, desa memiliki peran penting dalam membangun Indonesia dari pinggiran.Â
Peringatan HariPesan Bung Hatta harus selalu diingat: "Indonesia tidak akan bersinar karena obor di Jakarta, Indonesia akan bersinar karena nyala obor di desa-desa seluruh Indonesia." Dengan semangat ini, Hari Desa Nasional perlu dimaknai sebagai momentum membangun resolusi desa yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.Â
Ikuti Artikel tentang desa di Channel WhatsApp Kompasianer DESA : https://whatsapp.com/channel/0029VatkpDx6WaKtHIP0Dn1l
Jejak Program Para Menteri DesaÂ
Keberhasilan pembangunan desa tidak bisa dilepaskan dari kontribusi program-program strategis yang telah dirintis oleh para menteri sebelumnya. Berikut tonggak program penting yang telah menjadi fondasi pembangunan desa:Â
1. Menteri Marwan JafarÂ
- Memulai pembentukan tenaga pendamping desa yang berperan mendukung masyarakat desa dalam mengelola potensi lokal.Â
- Program ini memberikan landasan penting bagi pemberdayaan masyarakat desa secara mandiri.Â
2. Menteri Eko Putro SandjojoÂ
- Menginisiasi penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui pendirian PT Mitra BUMDes Nusantara untuk meningkatkan daya saing ekonomi desa.Â
- Menggagas Akademi Desa sebagai upaya meningkatkan kapasitas pendamping desa agar lebih profesional.Â
- Sayangnya, keberlanjutan program ini belum optimal, sehingga manfaatnya belum sepenuhnya dirasakan oleh desa.Â
3. Menteri Abdul Halim IskandarÂ
- Membawa dua tonggak besar, yaitu Satu Data Desa dan SDGs Desa.Â
- Satu Data Desa menjadi dasar perencanaan berbasis data yang akurat, sementara SDGs Desa mengintegrasikan tujuan pembangunan global dengan kebutuhan lokal.Â
- Melanjutkan program Akademi Desa dan meningkatkan pengawasan kinerja pendamping desa melalui laporan harian berbasis digital.Â
4. Menteri Yandri SusantoÂ
- Â Dalam hampir 100 hari kerjanya, belum terlihat langkah signifikan untuk melanjutkan program-program strategis seperti SDGs Desa, Akademi Desa, atau Satu Data Desa.
- Â Hingga kini, belum ada pelantikan pejabat eselon I atau penyelesaian Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang menjadi dasar operasional kementerian.Â
- Perbaruan kontrak kerja Tenaga Pendamping yang biasa dilakukan pada akhir Desember, saat ini sudah pertengahan januari masih belum ada perbaruan kontrak kerja Tenaga pendamping
Hari Desa: Momentum Membuat Resolusi DesaÂ
Peringatan Hari Desa Nasional tahun ini harus dimanfaatkan untuk merumuskan resolusi yang konkret demi masa depan desa:Â
1. Evaluasi Pembangunan DesaÂ
Mengkaji capaian program pembangunan desa, mengidentifikasi kendala, dan merumuskan solusi untuk perbaikan.Â
2. Penguatan BUMDes dan SDGs DesaÂ
Menghidupkan kembali program penguatan BUMDes sebagai motor ekonomi lokal.Â
Melanjutkan SDGs Desa untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di desa-desa seluruh Indonesia.Â
3. Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping DesaÂ
Meningkatkan pelatihan dan profesionalisme tenaga pendamping desa untuk mendukung program berbasis data dan kebutuhan lokal.Â
4. Sinergi dan KolaborasiÂ
Membangun sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa untuk mempercepat pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.Â
Harapan dan TantanganÂ
Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan pentingnya membangun Indonesia dari desa. Pembangunan desa yang berkelanjutan membutuhkan komitmen kuat dan langkah nyata dari Kementerian Desa. Ada beberapa harapan dan tantangan yang harus segera dijawab demi mengoptimalkan peran desa dalam pembangunan nasional:
Penguatan Kapasitas Tenaga Pendamping Desa
- Tenaga pendamping desa adalah garda terdepan dalam implementasi berbagai program pembangunan. Karena itu, perlu langkah serius untuk memastikan mereka memiliki kapasitas yang mumpuni.
- Penguatan kapasitas harus dilakukan secara berkesinambungan melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan evaluasi kinerja berbasis data. Program seperti Akademi Desa perlu dilanjutkan dan diperluas untuk menjawab tantangan di lapangan.
Pengisian Pejabat yang Tepat
- Pengisian pejabat eselon di Kementerian Desa harus mengedepankan prinsip profesionalisme, transparansi, dan berbasis rekam jejak kinerja.
- Penempatan pejabat yang tepat akan memastikan pengelolaan program-program strategis berjalan optimal dan berdampak langsung pada masyarakat desa.
Sinergi Program Strategis dengan Visi Nasional
- Program-program unggulan seperti SDGs Desa, Satu Data Desa, dan penguatan BUMDes perlu diteruskan dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa.
- Sinergi ini penting untuk memastikan desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan nasional.
Percepatan Penataan Organisasi
Kementerian Desa harus segera menyelesaikan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) untuk memastikan roda organisasi berjalan efektif. Tanpa tim yang solid, program strategis sulit terealisasi dengan baik.
Keberlanjutan Program dan Kebijakan
Program yang telah dirintis oleh menteri-menteri sebelumnya harus diteruskan, dengan penyesuaian untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya. Jangan sampai inovasi besar seperti SDGs Desa dan Akademi Desa terhenti di tengah jalan tanpa dampak nyata.
Mewujudkan Desa sebagai Pusat Kemajuan
Harapan besar Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari desa hanya bisa terwujud jika Kementerian Desa menunjukkan kinerja yang solid dan terukur. Desa bukan hanya objek pembangunan, tetapi motor penggerak utama bagi kemajuan bangsa. Dengan memperkuat tenaga pendamping, menempatkan pejabat sesuai kompetensi, dan melanjutkan program strategis, desa-desa di Indonesia dapat menjadi cahaya terang yang menerangi masa depan Indonesia.
Hari Desa Nasional harus menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen ini. Desa harus maju, mandiri, dan berdaya, sehingga benar-benar menjadi kekuatan utama dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Apa Resolusi Kamu untuk desa di 2025 ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H