Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menerka Arah Modul Desa Tematik Kementerian Desa di Hari Desa

4 Januari 2025   09:16 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:17 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yandri Susanto & Ariza Patria ( sumber : delikasia.com )

Dalam upaya mempercepat pembangunan desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, mencanangkan 12 Program Aksi Strategis. Salah satu langkah penting yang menjadi sorotan adalah perumusan pedoman Desa Tematik, yaitu konsep yang mengarahkan desa untuk fokus pada potensi unik mereka demi menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Yandri mencontohkan, desa dengan potensi padi yang besar dapat diarahkan menjadi Desa Padi, sedangkan desa dengan hasil hortikultura melimpah dapat menjadi Desa Hortikultura. Pendekatan ini tidak hanya membangun identitas desa tetapi juga mendukung ketahanan pangan, energi, pariwisata, dan ekonomi. Desa Tematik ini bukanlah konsep yang berdiri sendiri. Gagasan Desa Tematik ini selayaknya terkait dengan elemen-elemen dari 12 Program Aksi Kemendesa, yang dirancang untuk mengatasi masalah mendasar di desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Apa Itu Desa Tematik?

Desa Tematik adalah konsep pembangunan desa yang difokuskan pada satu atau lebih potensi utama desa. Potensi ini bisa berupa sumber daya alam, budaya, atau kemampuan masyarakat setempat. Dengan memiliki tema yang jelas, desa dapat memanfaatkan kekuatan lokalnya secara maksimal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Pendekatan ini juga membantu desa memiliki identitas yang lebih kuat, sehingga lebih mudah dikenal oleh masyarakat luar, termasuk wisatawan dan investor. Desa yang tematik memungkinkan pembangunan yang lebih terarah dan berdampak jangka panjang, bukan hanya untuk ekonomi desa tetapi juga untuk kesejahteraan sosial dan lingkungan.


Mengapa Desa Tematik Diperlukan?

Indonesia memiliki lebih dari 75 ribu desa yang tersebar di berbagai wilayah dengan karakteristik unik. Namun, tidak semua desa dapat mengembangkan potensinya karena keterbatasan strategi, pendanaan, atau infrastruktur. Desa Tematik memberikan solusi dengan membantu desa fokus pada hal yang benar-benar menjadi keunggulan mereka.

Sebagai contoh, sebuah desa yang memiliki lahan sawah subur dapat diarahkan menjadi Desa Padi, sementara desa di wilayah pegunungan dengan panorama indah dapat dikembangkan sebagai Desa Wisata Alam. Pendekatan ini bukan hanya membantu desa berkembang, tetapi juga mendukung program nasional seperti ketahanan pangan, pariwisata, dan energi terbarukan.

Kategori Desa Tematik

Ketika kita melihat 12 Program Aksi strategirs Kemendesa, maka teridentifikasi berbagai kategori Desa Tematik yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi lokal. Berikut, mungkin beberapa kategori utama:

1. Desa Ketahanan Pangan, Desa yang fokus pada pertanian, perikanan, atau peternakan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

   - Desa Padi: Desa yang mengandalkan hasil pertanian padi dengan lahan sawah yang luas.

   - Desa Jagung: Desa yang unggul dalam produksi jagung.

   - Desa Hortikultura: Fokus pada tanaman seperti cabai, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

   - Desa Perikanan: Memanfaatkan tambak, sungai, atau laut untuk budidaya ikan.

   - Desa Peternakan: Mendukung pengembangan peternakan sapi, kambing, atau unggas.

2. Desa Wisata,   Desa ini mengandalkan keindahan alam, tradisi, atau budaya lokal untuk menarik wisatawan.

   - Desa Wisata Alam: Fokus pada panorama seperti air terjun, gunung, atau pantai.

   - Desa Wisata Budaya: Menonjolkan seni, tradisi, kuliner, atau kerajinan lokal.

   - Desa Wisata Edukasi: Desa yang menawarkan pengalaman belajar seperti pertanian organik atau pengolahan limbah.

3. Desa Digital, Desa ini memanfaatkan teknologi digital untuk layanan publik, promosi produk lokal, dan memperluas akses pasar. Desa Digital juga mencakup penggunaan aplikasi untuk administrasi desa, pemasaran, atau pendidikan online.

4. Desa Energi Terbarukan, Desa yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk energi bersih dan ramah lingkungan.

   - Desa Mikrohidro: Menggunakan aliran sungai untuk menghasilkan listrik.

   - Desa Energi Surya: Memanfaatkan tenaga matahari dengan panel surya.

   - Desa Bioenergi: Mengelola biomassa atau limbah organik untuk energi alternatif.

5. Desa Ekspor,  Desa yang memproduksi komoditas unggulan untuk pasar internasional. Misalnya: kopi, kakao, rempah-rempah, atau produk kerajinan tangan.

6. Desa Industri Kreatif,  Desa ini mengembangkan produk-produk berbasis seni, budaya, atau inovasi teknologi lokal. Contohnya adalah kerajinan anyaman, seni ukir, atau makanan khas.

7. Desa Inklusi, Desa ini memastikan kelompok rentan seperti lansia, difabel, dan masyarakat miskin terlibat aktif dalam pembangunan dan diberdayakan secara sosial maupun ekonomi.

Bagaimana Desa Tematik Dijalankan?

Pembentukan desa tematik memerlukan beberapa langkah strategis, seperti:

  • Pemetaan Potensi Desa: Mengidentifikasi sumber daya utama dan kebutuhan masyarakat.
  • Peningkatan Kapasitas SDM: Melatih warga desa untuk mendukung tema desa mereka.
  • Pengembangan Infrastruktur: Membangun sarana dan prasarana yang mendukung tema desa, seperti jalan, internet, atau fasilitas wisata.
  • Digitalisasi Desa: Memanfaatkan teknologi untuk promosi, administrasi, dan pemasaran.
  • Kemitraan: Melibatkan pihak swasta, BUMN, atau lembaga pendidikan untuk mendukung pengembangan desa.

Harapan ke Depan

Penyusunan modul Desa Tematik oleh Kemendesa direncanakan rampung sebelum peringatan Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2025. Dengan adanya pedoman tersebut, desa-desa di Indonesia akan memiliki arah pembangunan yang lebih jelas dan strategis.

Semoga modul Desa Tematik nantinya tidak hanya mendukung program ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pariwisata, energi terbarukan, dan industri kreatif. Desa Tematik adalah langkah nyata untuk membangun desa-desa di Indonesia menjadi lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global.

Mari wujudkan desa-desa tematik yang kreatif, inovatif, dan membanggakan!

BERIKAN TANGGAPANMU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun