4. Desa Energi Terbarukan, Desa yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk energi bersih dan ramah lingkungan.
  - Desa Mikrohidro: Menggunakan aliran sungai untuk menghasilkan listrik.
  - Desa Energi Surya: Memanfaatkan tenaga matahari dengan panel surya.
  - Desa Bioenergi: Mengelola biomassa atau limbah organik untuk energi alternatif.
5. Desa Ekspor, Â Desa yang memproduksi komoditas unggulan untuk pasar internasional. Misalnya: kopi, kakao, rempah-rempah, atau produk kerajinan tangan.
6. Desa Industri Kreatif, Â Desa ini mengembangkan produk-produk berbasis seni, budaya, atau inovasi teknologi lokal. Contohnya adalah kerajinan anyaman, seni ukir, atau makanan khas.
7. Desa Inklusi, Desa ini memastikan kelompok rentan seperti lansia, difabel, dan masyarakat miskin terlibat aktif dalam pembangunan dan diberdayakan secara sosial maupun ekonomi.
Bagaimana Desa Tematik Dijalankan?
Pembentukan desa tematik memerlukan beberapa langkah strategis, seperti:
- Pemetaan Potensi Desa: Mengidentifikasi sumber daya utama dan kebutuhan masyarakat.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Melatih warga desa untuk mendukung tema desa mereka.
- Pengembangan Infrastruktur: Membangun sarana dan prasarana yang mendukung tema desa, seperti jalan, internet, atau fasilitas wisata.
- Digitalisasi Desa: Memanfaatkan teknologi untuk promosi, administrasi, dan pemasaran.
- Kemitraan: Melibatkan pihak swasta, BUMN, atau lembaga pendidikan untuk mendukung pengembangan desa.
Harapan ke Depan
Penyusunan modul Desa Tematik oleh Kemendesa direncanakan rampung sebelum peringatan Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2025. Dengan adanya pedoman tersebut, desa-desa di Indonesia akan memiliki arah pembangunan yang lebih jelas dan strategis.