Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01 terhadap konsep zakat melalui metode storytelling. Permasalahan awal menunjukkan bahwa 62,5% siswa tidak mencapai nilai ketuntasan minimum (KKTP 75). Metode ceramah dominan yang kurang menarik menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Penelitian dilakukan selama dua bulan dengan tiga siklus tindakan, melibatkan observasi, dokumentasi, dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode storytelling meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Pada siklus pertama, ketuntasan meningkat dari 37,5% menjadi 62,5%. Siklus kedua membawa ketuntasan hingga 80%, dengan rata-rata nilai kelas yang lebih tinggi. Storytelling yang interaktif memungkinkan siswa menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa.
Pendahuluan:
Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa, termasuk memahami zakat sebagai rukun Islam. Namun, siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01 menunjukkan pemahaman yang rendah terhadap konsep zakat. Berdasarkan observasi, metode ceramah yang monoton menyebabkan siswa kurang termotivasi. Untuk mengatasi hal ini, metode storytelling diterapkan sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif.
Metode Penelitian:
Penelitian dilakukan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model siklus tindakan. Subjek penelitian adalah 16 siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan adalah 80% siswa mencapai nilai KKTP.
Hasil dan Pembahasan:
Pada pra-tindakan, hanya 37,5% siswa yang mencapai nilai KKTP. Setelah siklus pertama, ketuntasan meningkat menjadi 62,5%. Pada siklus kedua, ketuntasan mencapai 80%. Metode storytelling terbukti efektif dalam membantu siswa memahami konsep zakat, seperti pengertian, jenis, dan tata cara pelaksanaannya.
Kesimpulan dan Rekomendasi: