Mohon tunggu...
Suryo Arini
Suryo Arini Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Agama Islam

Al Mukhafadhotu 'ala qodimish sholih wal akhdu bil jadiidil ashlah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Meningkatkan pemahaman zakat melalui metode storytelling di SD Negeri Sidareja 01

21 Januari 2025   13:45 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan storytelling di Perpustakaan Wiratama SD Negeri Sidareja 01

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01 terhadap konsep zakat melalui metode storytelling. Permasalahan awal menunjukkan bahwa 62,5% siswa tidak mencapai nilai ketuntasan minimum (KKTP 75). Metode ceramah dominan yang kurang menarik menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Penelitian dilakukan selama dua bulan dengan tiga siklus tindakan, melibatkan observasi, dokumentasi, dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode storytelling meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Pada siklus pertama, ketuntasan meningkat dari 37,5% menjadi 62,5%. Siklus kedua membawa ketuntasan hingga 80%, dengan rata-rata nilai kelas yang lebih tinggi. Storytelling yang interaktif memungkinkan siswa menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa.

Pendahuluan:

Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa, termasuk memahami zakat sebagai rukun Islam. Namun, siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01 menunjukkan pemahaman yang rendah terhadap konsep zakat. Berdasarkan observasi, metode ceramah yang monoton menyebabkan siswa kurang termotivasi. Untuk mengatasi hal ini, metode storytelling diterapkan sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif.

Metode Penelitian:

Penelitian dilakukan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model siklus tindakan. Subjek penelitian adalah 16 siswa kelas 5 SD Negeri Sidareja 01. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan adalah 80% siswa mencapai nilai KKTP.

Hasil dan Pembahasan:

Pada pra-tindakan, hanya 37,5% siswa yang mencapai nilai KKTP. Setelah siklus pertama, ketuntasan meningkat menjadi 62,5%. Pada siklus kedua, ketuntasan mencapai 80%. Metode storytelling terbukti efektif dalam membantu siswa memahami konsep zakat, seperti pengertian, jenis, dan tata cara pelaksanaannya.

Kesimpulan dan Rekomendasi:

Metode storytelling efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang zakat. Cerita yang relevan dan interaktif memotivasi siswa untuk belajar dan memahami nilai-nilai zakat. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan storytelling sebagai metode inovatif dalam pembelajaran PAI, khususnya untuk materi yang memerlukan internalisasi nilai-nilai Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun