...
"...Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu..."
- Tegaknya keadilan (QS.5:8)
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: 8)
- Tumbuhnya persatuan dan kejamaahan (QS. 3:103)
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)
- Adanya kepemimpinan yang berwibawa dan taat kepada Allah (QS.42:38)
"dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"(QS. Asy-Syura 42: Ayat 38)
- Tidak saling menghina antar sesama anggota (QS. 49:11)
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)
D. Penerapan islam pada aspek kemasyarakatan
- Ukhuwah Islamiah. Ukhuwah Islamiah adalah persaudaraan dalam Islam. Islam adalah sebuah keluarga dan seluruh umat Islam merupakan saudara.
- Tolong Menolong. Islam sangat memperhatikan sifat-sifat tolong-menolong dan persatuan. Karena masyarakat akan menjadi kokoh juga memperingan segala tanggung jawabnya. Dengan tolong-menolong itulah kaum muslimin dahulu membangun sehingga kekuasaanya merata di timur dan barat. Dengan tolong-menolong itulah pemerintahan mereka dikala itu melawan keinginan dan hawa nafsu, melawan perpecahan, dan kehancuran, melawan kedholiman dan kesewenang-wenangan, serta melawan segala macam kerusakan.
- Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Sesungguhnya amar ma'ruf nahi munkar merupakan bagian dari amal shalih yaitu sebagai realisasi kepedulian sosial. Karena amar ma'ruf nahi munkar merupakan tanggung jawab yang melekat pada diri setiap muslim,maka harus dilaksanakan dengan baik.
KESIMPULAN
Pada hakikatnya manusia adalah sama. Hanya ketaqwaanlah yang membedakan derajat mereka disisi Allah. Allah menciptakan manusia dengan beragam jenis perbedaan. Agar manusia bisa mengenal dan menerima perbedaan tersebut kemudian saling bersaudara. Karena sesungguhnya seluruh umat Islam adalah saudara. Islam mengajarkan ukhuwah Islamiah dan membenci perceraian. Salah satu keistimewaan umat Islam adalah rasa solidaritas dan kebersamaan sehingga Islam menjadi agama yang kuat berkat kesatuan yang terbentuk dikalangan umat.
"dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (Qs. Ali Imran/3: 104)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H