Seharusnya kita tidak membicarakan perihal ini lagi
Aku sudah menguburnya sejak lama
Sebelum akhirnya hanya lambaian tanganmu saja yang tersisa
Kau ingat ?
Kita pernah sedekat nadi sebelum akhirnya kau hilang jadi puisi
Puisi yang kutulis hingga larut malam
Puisi yang kutuliskan melaui goresan tinta hitam
Kubuat dengan ketulusan
Yang tak lagi berharap akan ada balasan
Karena sesuatu yang kau sebut
      KÂ
      I
     TÂ
     A
waktu itu hanya candaan saja bukan?
Terkadang cinta memang kejam
Tak berbelas kasih, bagai ribuan pisau yang menghujam bersamaan
Tak sudi memberikan kesempatan
Bahkan ketika ragamu terpuruk lemah dipelataran.
Untuk mu yang sedang dalam kegundahan
Tegapkan badan
Tarik napas dalam-dalam
Kau hanya harus mengerti jika memiliki, tak selalu punya arti
Jika dia yang kau cintai menyimpan nama lain didalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H