Maaf Kang, Persikad juga pernah berjaya. Tim Macan Margonda sempat dihuni oleh pemain-pemain top. Sebut saja Yusuke Sasa (Jepang), NNana Onana (Nigeria), dan Jean Paul Boumsong (Kamerun).
Pemain lokalnya juga bertalenta kala itu. Ada Nehemia Solossa (Adik Boaz Solossa), Irfan "Boax" Safari, dan mantan kapten Timnas Indonesia, M Roby yang hijrah ke Persija.
Tapi, Persikad mendadak tenggelam. PSSI mengubah tata kelola sepak bola Indonesia untuk profesional.
Diawali dengan pembentukan kompetisi ISL. Pun surat edaran Mendagri No 903/187/SJ. Isinya  tentang pelarangan klub profesional menggunakan dana APBD pada kompetisi 2008.
Sejak itu prestasi Persikad yang dahulu cemerlang harus jatuh bangun. Terutama dalam perihal pembiayaan pemain.
Krisis finansial parah pun merambat terhadap performa pemain. Semenjak Persikad tak lagi berada di bawah wewenang Pemkot Depok dan menjadi PT, Persikad hanya tim medioker.
Pada tahun 2009, Persikad sempat tertolong dengan datangnya taipan bernama Edy Joenardi yang membeli setengah kepemilikan PT Persikad.
Ia datang sebagai dewa penyelamat. Berjanji mendatangkan pemain bintang dan membangun stadion di Depok.
Bahkan waktu itu, Persikad sempat ingin mendatangkan pemain-permain Persija, seperti Bambang Pamungkas, Aliyudin, Leo dan Ismed Sofyan.
Namun tak  terealisasikan. Edy lebih sering terlibat masalah dengan internal Persikad. Pemain  jadi terlantar. Edy pun menghilang tertelan bumi. Janji investasi miliaran hanya isapan jempol.
Dari tahun 2009 hingga 2014, Persikad konsisten berada di Divisi Utama. Tapi kemudian terlempar ke Divisi 2. Masalah keuangan menjadi PR yang tidak pernah selesai.