Kang Emil memindahkan kantornya. Dari Bandung ke Depok. Dua tahun lalu. Kala itu kasus Covid di Depok menggila. Urutan pertama se-Jawa Barat.
"Hari ini kita membawa banyak bantuan. Semata-mata karena cinta kepada Kota Depok," kata Ridwan Kamil ketika itu.
Totalitas Kang Emil terbukti. Dalam sekian bulan, Depok keluar dari zona merah. Bahkan 'terdegradasi' dari virus asal kota Wuhan, Cina itu.
Ini kerja nyata Kang Emil. Kerja yang didasari karena cinta. Bukan pencitraan. Demi rakyatnya. Demi 'anak bontotnya' Kota Depok. Si kecil dengan setumpuk masalah besar.
Cinta Kang Emil terhadap Depok tak berhenti sampai disitu. Dia juga bertekad membebaskan Depok dari kemacetan. Terutama di Jalan Dewi Sartika. Daerah yang dilintasi kereta.
Selasa, 17 Januari 2023 terbangunlah underpass. Digarap kurang lebih setahun lamanya. Kang Emil yang meresmikan.
Hasil kolaborasi antara Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kota Depok. Pembebasan lahan menjadi tangungan Pemkot Depok. Pemda Jabar kucurkan dana APBD.
Â
"Warga tidak usah ada lagi menunggu kereta lewat karena ada jalan underpass," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Sebagai warga Depok tentu saya bangga. Depok bukan hanya Margonda yang setiap tahun bersolek. Tapi tetap saja macet. "Sekarang nggak lewatin rel lagi. Lancar jaya...," tulis Ivan di Wags IISIP 89.
Kini, perlahan pembangunan di sudut lain digarap. Meski belum sepenuhnya. Mungkin berikutnya underpass di perlintasan kereta Citayem. Siapa tahu....
Saya yakin, Kang Emil tahu kroditnya di Citayem. Perbatasan pinggiran Depok-Bogor. Banyaknya angkot ngetem dan perlintasan kereta api jadi penyebabnya. Volume macetnya seperti di Jalan Dewi Sartika.
Bukan hanya underpass, satu lagi permohonan saya sebagain insan olahraga. Kang Emil, tolong benahi Persikad. Layaknya Anda mencintai Persib Bandung.