Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - wartawan

berbuat baik belum tentu benar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Review Total Sepak Bola

10 Januari 2023   18:51 Diperbarui: 10 Januari 2023   18:58 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) via kompas.com

Nguyaen Van Linh aktor antagonis. Tandukannya merobek gawang Nadeo untuk kedua kalinya. Skor 2-0 menuntun Vietnam ke final. Menunggu pemenang Thailand vs Malaysia.

Tentu ini pukulan telak bagi Indonesia. Suka atau tidak, kita harus menerima kenyataan pahit ini.

Di sisi lain, Park Hang-seo terus mencatatkan rekor kala bersua Shin Tae-yong. Park mendominasi sementara STY jauh dari kemenangan. Hingga saat ini gawang Vietnam belum kebobolan. Hal itu tak lepas dari pertahanan yang solid.

Kontan hastag #STYOUT menghiasi twitter. Bahkan sempat trending. Pelatih asal Korsel itu memang belum menuai hasil. Sejak disunting Indonesia pada 28 Desember 2019.

Target medali emas SEA Gmaes 2021 gagal terpenuhi. Indonesia terhenti di semifinal. Kalah dari Thailand.

Haruskah STY dipecat? Atau mengundurkan diri? Saya tak ingin menghakimi. Dibutuhkan jiwa ksatria STY. Menang-kalah hanya sebuah esensi. Tapi kita tidak perlu lebay berekasi atas kegagalan ini. Bagaimanapun timnas tetap di hati.

Tim sekaliber Brasil, Jerman, Spanyol juga pernah tereleminasi. Tidak apple to apple memang. Bukan bermaksud membandingkan. Lalu jangan pula melupakan kekalahan begitu saja.

Mari kita lihat data. Total rekor manjerial STY: 138 menang, 74 seri dan 97 kalah. Dari 309 pertandingan memimpin timnas Indonesia hanya 44,66 persen kemenangan.

Rekor ini jauh ketika dia meracik timnas Korsel. Selama periode Februari-Desember 2016. STY menoreh 18 menang, 9 seri dan 3 kalah bersama Tim Negeri Ginseng.

Saya hanya ingin bilang, STY out belum tentu solusi. Pelatih sekaliber Jose Mourinho atau Pep Guardiola pun menurut saya tak berdaya membidani Pratama Arhan dan kawan-kawan.

Pelatih memang faktor berpengaruh. Tapi, tidak seutuhnya. Pelatih hanya satu mata rantai saja. Maka setelah siklus ini akan berpindah pada federasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun