Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengeliminasi Perundungan dan Kekerasan di Sekolah

17 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 17 Juli 2024   12:06 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta MPLS Sedang Menandatangai Komitmen (sumber : dokpri)

Apabila terdapat laporan tindakan bullying dan kekerasan, sekolah harus segera cepat tanggap dan ditangani serius. Pastikan korban bullying mendapatkan advokasi dari guru, wali kelas dan guru bimbingan konseling untuk mendengarkan korban dan memastikan bahwa sekolahnya aman. 

Saat perundung ditangani, pastikan ditanganinya pada tempat yang tertutup. Hal ini untuk mencegah ikut serta guru lain memarahi dan menasehati beramai-ramai. Sehingga membuat perundung menjadi kebal terhadap nasehat. Ajaklah berdiskusi pada ruangan tertutup, untuk mendengarkan alasan melakukan tindakan bullying atau kekerasan. 

Menurut Diane Gossen, segitiga restitusi layak diterapkan dalam menangani seorang perundung. supaya siswa memiliki budaya positif dan secara sadar terhadap perilakunya. Apa penyebabnya? Mengapa bisa terjadi? dan bagaimana upaya memperbaiki perilakunya?. Diajak bicara dari hati ke hati pada ruang khusus bimbingan konseling. 

Setelah meyakini, bahwa perundungan tersebut dapat membahayakan orang lain. Jadikan perundung tersebut sebagai duta anti perundungan dan kekerasan di sekolahnya dan buat perjanjian untuk tidak melakukannya lagi. Mudah-mudahan dengan upaya preventif dan kuratif tersebut dapat mengeleiminasi bullying dan kekerasan di sekolah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun