Aku tidak ingin memberimu nama istimewa
Seperti aku memanggilnya embun atau langit pagi
Namun bertemu denganmu tidak lantas menjadi biasa
Mengenalmu membawaku pulangÂ
Menghidupkan perasaan yang mati dalam ingatan
Tentang bahagia yang amat sederhana
Tentang yakin dan ragu dalam satu helaan nafas nan sama
Tentang penaku yang lebih bertenaga
Tentang diksiku yang makin bernyawa
Entah akan seperti apa percakapan kita nantinya
Akankah seperti kalimatku pada embun nan selalu kaku?
Atau, seperti tuturku pada langit pagi yang selalu riuh ramai?
sekalipun kau mencipta beda dari keduanya, tetap sama berharganya
Karena menemuimu menyiapkan lupa
tentang luka yang mematikan asa
Kau tidak harus tinggal disini
Sungguh, betapapun indahnya kau tetap boleh pergi nanti
Boleh jadi takdirmu hanya sebagai penyembuh
Singgah sementara sampai langkahku kembali tangguh
Rumah, 7 Juni 2021