Selain itu, diceritakan pula oleh salah satu pengajar bimbel bahwa ada anak yang menanyakan kalau sudah pulang ke Jogja, kapan ke sini lagi? Â Saat dijawab: "Belum tahu, Adek!" terlihat jelas gurat kesedihan di wajah-wajah anak yang mengikuti BIMBEL, mereka menganggap kami sudah seperti saudara yang lama tak jumpa. Saat bertemu lagi, berat rasanya jika harus berpisah lagi.
Memberikan Kesan mendalam bagi Tim KKN
Devi P, menceritakan kalau dirinya tidak terlalu suka anak-anak. Menurutnya, kebiasaan mereka yang berisik, susah diatur, dan terkadang memiliki jiwa kekanakan yang khas, agak menggangu. Tetapi setelah mengalami sendiri menjadi pengajar BIMBEL yang harus menyusun materi, metode, dan berinteraksi langsung, pada akhirnya ia berkesimpulan kalau mengajar anak-anak itu asik. Ia merasa tertantang untuk terus meningkatkan minat belajar anak. Sehingga belajar itu dipahami sebagai kebutuhan bukan kewajiban!
Wahid Hamdan (Humas) menyampaikan kesan pada program bimbingan belajar ini, "Sungguh aktivitas kelompok yang produktif. Anak-anak yang belajar dengan tawa dan senyuman cukup menjadi obat lelah kami. Semangat terus bagi rekan yang mengemban tugas sebagai pengajar BIMBEL!".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H