Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Menggerakkan Komunitas Praktisi untuk Belajar, Berbagi dan Berdampak di Sekolah

30 Maret 2023   23:16 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:20 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila ada guru yang baru saja mengikuti pelatihan, maka minggu berikutnya akan mendiseminasikan pada guru yang lain. Waktu yang dipilih untuk melakukan diseminasi tiap minggunya adalah setelah pulang sekolah, sehingga tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar. 

Dengan memberdayakan komunitas belajar rekan sejawat, kami dapat saling belajar antar sesame rekan guru. Materi yang dibahas pertamakali mengenai pendidikan inklusif disampaikan oleh guru bimbingan konseling. 

Setelah itu minggu selanjutnya diseminasi kurikulum merdeka. Dalam pemaparannya semua guru memahami mengenai prinsip merdeka belajar, diferensiasi pembelajaran dalam memberikan pelayanan pada peserta didik. Dengan memberdayakan komunitas praktisi yang terdiri dari guru lintas disiplin ilmu, sekolah kami rutin melaksanakannya demi kemajuan pendidikan Indonesia.

Selain mengeksploitasi sumber daya yang ada di sekolah, kami juga berkolaborasi dengan guru di sekolah lain dalam satu komunitas MGMP dan juga tidak lupa komunitas orang tua siswa yang diberi nama Paguyuban Orang tua Siswa/Wali (POS). 

Salah satu program yang berlangsung pada komunitas POS adalah parenting. Pada program parenting orang tua siswa diajak bersama-sama sekolah untuk mendampingi anaknya selama belajar di rumah. Apalagi ketika saat ini ada sekitar 50 siswa yang terdampak bendungan Sadawarna, sehingga jalan lingkar akses ke sekolah sulit untuk dilewati ketika sudah hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun