Apabila ada guru yang baru saja mengikuti pelatihan, maka minggu berikutnya akan mendiseminasikan pada guru yang lain. Waktu yang dipilih untuk melakukan diseminasi tiap minggunya adalah setelah pulang sekolah, sehingga tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar.Â
Dengan memberdayakan komunitas belajar rekan sejawat, kami dapat saling belajar antar sesame rekan guru. Materi yang dibahas pertamakali mengenai pendidikan inklusif disampaikan oleh guru bimbingan konseling.Â
Setelah itu minggu selanjutnya diseminasi kurikulum merdeka. Dalam pemaparannya semua guru memahami mengenai prinsip merdeka belajar, diferensiasi pembelajaran dalam memberikan pelayanan pada peserta didik. Dengan memberdayakan komunitas praktisi yang terdiri dari guru lintas disiplin ilmu, sekolah kami rutin melaksanakannya demi kemajuan pendidikan Indonesia.
Selain mengeksploitasi sumber daya yang ada di sekolah, kami juga berkolaborasi dengan guru di sekolah lain dalam satu komunitas MGMP dan juga tidak lupa komunitas orang tua siswa yang diberi nama Paguyuban Orang tua Siswa/Wali (POS).Â
Salah satu program yang berlangsung pada komunitas POS adalah parenting. Pada program parenting orang tua siswa diajak bersama-sama sekolah untuk mendampingi anaknya selama belajar di rumah. Apalagi ketika saat ini ada sekitar 50 siswa yang terdampak bendungan Sadawarna, sehingga jalan lingkar akses ke sekolah sulit untuk dilewati ketika sudah hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H