Mohon tunggu...
Surya Muniviandro Darmawan
Surya Muniviandro Darmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism student at UIN Jakarta

Undergraduate Journalism Student at UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tantangan Pengelolaan Sampah di Depok: Perspektif Pedagang Kaki Lima dan Solusi Masyarakat

4 Januari 2024   23:18 Diperbarui: 5 Januari 2024   12:57 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depok, Rabu (3/1/2024) Sukmajaya

Upaya bersama kunci dalam meningkatkan pengelolaan sampah. Langkah konkret mencakup pembangunan tempat sampah di sekitar pedagang kaki lima dan peningkatan frekuensi penjemputan sampah di area perumahan. Program edukasi lingkungan akan diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Slamet menyampaikan solusi, "Kami butuh tempat sampah lebih banyak dan penjemputan yang teratur. Dengan begitu, kami bisa menjaga kebersihan di area usaha kami."

Program edukasi tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga perlu melibatkan masyarakat secara langsung.

KOLABORASI SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN

Kolaborasi antara pedagang kaki lima, masyarakat, dan elemen lain diharapkan memberikan solusi berkelanjutan. Ini melibatkan sektor usaha, masyarakat, pemerintah, dan organisasi nirlaba.

Kesimpulan dari Raya, "Kolaborasi antara warga, pedagang, dan pemerintah diperlukan untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Setiap pihak harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini."

Kerjasama lintas sektor dan partisipasi aktif dapat menciptakan solusi holistik dan berkelanjutan.

TEKNOLOGI SEBAGAI PENYOKONG SOLUSI

Di samping upaya masyarakat dan pemerintah, teknologi menjadi faktor penting. Aplikasi pintar memantau jadwal penjemputan sampah, memberikan informasi tempat pembuangan sampah, serta memberikan insentif bagi partisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah menjadi solusi yang dijajaki.

Slamet berpendapat, "Aplikasi informasi jadwal penjemputan sampah akan sangat membantu. Sehingga, kami bisa lebih siap dan terorganisir."

Startup lokal berkolaborasi dengan pemerintah menciptakan aplikasi memberikan insentif bagi warga yang aktif dalam pemilahan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun