Sistem peradilan kita yang selama ini memang benar-benar membuat koruptor dan para calon koruptor tetap merasa aman dan nyaman sehingga para koruptor tidak pernah jera menjarah uang rakyat.
Korupsi di negeri kita benar-benar sudah sangat parah karena sudah jadi kerak yang susah sekali di kikis, hampis semua sistem tatanan bernegara kita sampai saat ini masih terjadi praktek-praktek penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan yang merugikan kepentingan negara dan rakyat satu negara hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu.
Kini saatnya semua pihak bergandengan tangan untuk terus menyuarakan bersama. Rakyat dan mahasiswa tak boleh "kendor". Nasib bangsa di tangan kita semua, bukan mereka, dia dan kami.
Membumihanguskan korupsi seperti tiada habisnya. Ada saja masalah dan tantangan yang membuat langkah memberantas korupsi menjadi tersendat. Sementara itu, stok koruptor tetap melimpah, seakan tidak ada rasa gentar di dalam diri untuk menggasak uang rakyat.
Beberapa waktu lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi mengeluhkan penegak hukum di Indonesia belum sejalan dalam penanganan kasus rasuah. KPK sering tabrakan dalam penanganan kasus yang juga dikerjakan penegak hukum lainnya.
Seyogianya jaksa, polisi, dan hakim pun menjadi yang terdepan membersihkan diri dari korupsi. Maka, penindakan hukum yang memotong kanker korupsi mesti mereka sambut dengan terbuka dan memberi jalan yang memudahkan.
Kita yakin pemberantasan korupsi akan berhasil ketika jajaran penegak hukum benar-benar menjunjung integritas dan tidak lembek terhadap koruptor. Kita juga yakin bahwa masih jauh lebih banyak orang yang berlogika lurus, tidak miring-miring..
Ketgam (dokumentasi pribadi penulis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H