Mohon tunggu...
Suryadi
Suryadi Mohon Tunggu... -

Saya menulis dengan sikap rendah hati. Saya hanya berharap dari apa yang saya tulis, orang lain akan beroleh manfaat, walau mungkin hanya secuil. Dan saya berharap dari manfaat yang diperoleh orang lain dari tulisan saya itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan berkenan membalasnya dengan menunjukkan jalan kebenaran dalam hidup saya. (Personal page: http://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/surya-suryadi).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PPI Belanda di Zaman Orde Lama

8 Juli 2016   16:08 Diperbarui: 19 Juli 2016   05:55 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2: Pengumuman terbentuknya PPI Belanda. (Sumber: Chattulistiwa/De Evenaar, 5e Jaargang, No. 7, Mei/Juni 1952: 3).

Bersama ini kami beritahukan kepada seluruh organisatie2 serta teman2 mahasiswa/peladjar Indonesia di Negeri Belanda, bahwa semendjak tg 14 Februari 1950 telah didirikan sebuah rombongan kerdja Psychologie dan bernama:

‘Ikatan Mahasiswa Psychologie Indonesia’. Anggauta2 jang telah tertjatat ialah dari Faculteit2 Psychologie dari Amsterdam, Utrecht, Leiden dan Nijmegen. Mereka jang dapat diterima sebagai aggauta ialah pada mahasiswa jang datang dari Indonesia dan/atau akan kembali ke Indonesia, serta mata pelajaran Psychologie sebagai hoofdvak.

Susunan pimpinan:

Praeses: Sdr. Lie Pok Liem, Ab-actis: Sdr. Soemitro, Quaestor: Sdr. Yap Kie Hien, Ab-actiaat: Vinkenstraat 4, Leiden.”

Organisasi yang lain adalah B.P..P.I.A. (Badan Permusjawaratan Perkumpulan2 Indonesia di Amsterdam), berdiri pada tanggal 12 Februari 1953. Tujuan B.P.P.I.A. adalah: “Bekerdja bersama-sama dalam semua lapangan jang disetudjui oleh semua perkumpulan jang masuk dalam Badan ini, untuk kefaedahan masjarakat Indonesia di Amsterdam, Badan ini bersifat collegial.” (Chattulistiwa/ De Evenaar, 6e Jaargang, No, 5, Maart/April 1953: 5).

Ada juga Korps Kadet Laut di Den Helder, yang tampaknya sudah cukup lama juga usianya. Pada tgl. 8 Maret 1953 terbentuk pengurus barunya: Ketua: J.W. Adnan; Penulis I: Abdul Madjid; Penulis II: Kunto Wibisono; Bendahari I: Muljadi Muhiman; Bendahari II: S. Lubis (Chattulistiwa/De Evenaar, 6e Jaargang, No, 6, Mei 1955: 4).

Selain itu ada I.P.E.I. (Ikatan Peladjar Enschede dari Indonesia). Tahun 1953, tercatat Voorzitter-nya: Surjana; Vice Voorzitter: Kamaludin Sjah; Secretaris: Sudjai Martadihardja; Penningmeester: Prawoto; 2de Penningmeester: Lie Hwee Yoe; Alg. Commissaris: Tan Giem Yauw (Chattulistiwa/De Evenaar, 7e Jaargang, No, 1, October 1953: 8).

Ada pula Perintis Budaya (Perkumpulan Indonesia untuk kesenian dan kebudayaan). Pengurus baru pilihan rapat anggota tgl. 31/10/1953 adalah sbb: Ketua I: Lalu Usman; Ketua II: E. Karim; Penulis: H. Djohani; Bendahara: A. S. O. Haberham. Alamat Sekretariat: Oostsingel 77, Delft. (Chattulistiwa/De Evenaar, 7e Jaargang, No, 2, November 1953: 7). Organisasi lainnya adalah Jajasan PERMAI (Perumahan Masjarakat Indonesia), dan K.K.I. (Kring Kedokteran Indonesia), perkumpulan mahasiswa kedokteran, yang didirikan di Amsterdam tgl. 2 Mei 1954.

Mungkin masih ada beberapa organisasi orang Indonesia lainnya pada masa itu yang belum berhasil penulis identifikasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang non Islam sangat kuat organisasinya. Sedangkan mahasiswa yang bergama Islam tidak memiliki organisasi. Eksistensi mereka hanya kelihatan pada saat Lebaran saja.

Diskusi

Jika kita amati secara umum, terlihat bahwa PPI Belanda yang terbentuk pada tanggal 19 April 1952 itu memiliki karakteristik yang relatif berbeda dengan pendahulunya: PI dan PH. Ciri yang menonojol antara lain adalah: keanggotaan PPI Belanda bentukan selepas kemerdekaan itu sudah (berhasil) merangkul para mahasiswa keturunan Tionghoa. Bahkan di dalam kepengurusan, mereka berhak dan mendapat tempat. Hal ini sangat berbeda dengan situasi di era PI dan PH. Di era PI, misalnya, Baik di zaman Hatta maupun sesudahnya, sebagaimana dapat dikesan dalam studi Anne van Leeuwen, ‘De Perhimpoenan Indonesia, 1929- 1941’ [Doctoraalscriptie, Universiteit Utrecht, 1985], anggota CHH tidak pernah mendapat tempat (barangkali juga tidak mau) dalam kepengurusan PI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun