Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Si Penuh Pesona Bernama Kripto

10 April 2024   15:22 Diperbarui: 10 April 2024   15:27 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saya membeli sebuah saham Perusahaan, maka terlihat secara kasat bahwa Perusahaan tersebut ada dan bergerak sesuai dengan industrinya masing masing. Ada usaha yang dilakukan, laporan keuangan, ada assetnya, dan yang pasti ada bisnis di sana. Transaksi jual dan beli, yang juga cuma ada dua jenis, yaitu barang dan jasa.

Lalu kripto?

Saya tidak paham bagaimana asset kripto bisa disebut asset karena setahu saya tidak ada kegiatan usaha yang terlihat secara fisik di sana.

metro.batampos.co.id
metro.batampos.co.id

Saya sendiri beranggapan bahwa crypto tidak lebih dari soal supply dan demand. Dimana ketika permintan tinggi namun barangnya terbatas, maka tentu harganya akan naik. Bisa dibayangkan bila suatu saat tidak ada lagi yang tertarik dengan kripto.

Hmm.. saya mencoba mengingat apa yang pernah saya baca pada harian Kompas ketika Piala Dunia 2006 di Jerman dulu. Kala itu (seinget saya) harian Kompas menulis berita mengenai bisnis prostitusi yang meningkat di Jerman selama gelaran piala dunia di sana.

Selama ada permintaan, supply pasti akan selalu ada kan

Lalu bagaimana jika suatu hari tidak ada demand di kripto....

Ah, ya sudahlah, saya Cuma orang kolot.. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun