Kalau bukumu bisa menceritakan semua tentang hidupmu, aku sangat ingin membaca bagian saat kamu berada di Negara tetangga ketika mengejar cita-cita sebagai peneliti fisika yang selalu kau inginkan. Satu bagian dari hidupmu dimana kamu tidak bisa kulihat nyata, walaupun melalui sambungan telepon ataupun video call.
Aku lagi belajar, lagi baca..Â
Begitu katamu melalui pesan pendek yang kamu kirimkan, yang membuatku enggan untuk mengganggumu dan memilih diam dan enggan untuk menghubungimu. Aku sadar cita-citamu dan bukumu jauh lebih penting dibandingkan dengan aku yang lebih suka memberikan kabar terbaru tentang buku-bukumu yang ada di rumahku.
Kamu pun kembali dengan banyak diam. Satu hal yang membuatku penasaran, namun enggan ku katakan. Hobi membacamu pun sepertinya sudah mencapai taraf keterlaluan, dan membuatmu menjadi manusia rumahan.
Ya, manusia rumahan yang lebih memilih diam membaca di dalam rumah dibanding harus keluar, seolah kamu lupa bahwa manusia adalah mahluk social yang butuh teman yang juga manusia, bukan buku yang bahkan tidak bisa bicara.
Bahkan ketika ayahku meninggal, aku tidak melihat kamu datang. Hanya sebuah ucapan dukacita dari pesan pendek yang kamu kirimkan. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu selama di sana, apa iya buku "diam membawa emas" benar-benar ada dan kamu mulai mempraktikkannya. Satu buku yang sakti yang membuatmu semakin jauh, hingga tidak terdengar kabarmu beberapa bulan lamanya.
Suara sirine polisi meraung di depan rumahku, beberapa petugas masuk dan memeriksa
rumahku. Beberapa dari mereka mengambil beberapa buku milikmu yang mulai berdebu di gudang rumahku. Beberapa buku dari negeri tetangga yang bersampul.tokoh kartun yang tidak pernah kubaca dan kusentuh juga mereka ambil, untuk barang bukti katanya. Mereka juga membawaku dan menanyakanku banyak hal tentangmu, Â
Aku hanya bisa menahan nafasku panjang, terkejut mendengar kabarmu. Kamu disebut sebagai pelaku bom bunuh diri yang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka mengatakan kalau mereka menyita banyak buku-buku milikmu yang berbau radikal hingga beberapa peralatan dan bahan untuk merakit bom di rumah yang kau sewa selama ini. Â
Cintamu terhadap buku telah mengubahmu. Dan aku tidak tahu bajingan macam apa yang tega memanfaatkan kecintaanmu terhadap buku. Membuatmu menjadi seseorang yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya yang hanya mati sia-sia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI