Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dejavu

29 Juni 2018   11:52 Diperbarui: 29 Juni 2018   12:01 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namia membuka matanya...

Plafon kamarnya yang bertabur sticker fosfor yang menyala dalam gelap menjadi hal pertama yang dilihatnya, dan buku novel yang tadi di bacanya menjadi hal kedua yag dilihatnya. Ia sepertinya tertidur dan sangat bersyukur bahwa apa yang baru saja di alaminya hanya mimpi belaka, walaupun di satu sisi ia juga memaki mengapa hanya hal buruk yang dilihatnya ketika ia menemui alam bawah sadarnya.

Suara pembawa berita malam dari televisi yang ada di ruang tengah di depan kamarnya kembali ia dengar, bercampur dengan suara dengkuran laki laki dan lolongan anjing tetangganya. Namia diam sesaat, ia tahu situasi dengan 3 macam suara ini persis sama seperti apa yang baru saja di rasakannya, satu satunya yang membedakan hanyalah suara ke empat yaitu suara degup jantungnya yang berdetak cepat seperti suara metronome dengan ketukan yang cepat.

Kring... kring...

 Hadnphonenya berbunyi , dengan nama Johan tertulis jelas di sana, dan Namia bersumpah dia takkan mengangkat handphonenya yang terus berdering itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun