Selain itu, ketika di tinggal Nuno, Valencia tidak memiliki Direktur Olahraga, sehingga pergerakan Valencia di bursa transfer pun seolah bisa di bilang kehilangan arah. Ia baru meraih kemenagan pertamanya di La Liga setelah 10 pertandingan ketika melawan Espanyol.
Ia di pecat setelah kalah dari Celta Vigo. Di La Liga ia hanya memenangi 3 dari 16 Laga yang di jalaninya di Valencia. Secara keseluruhan dari 28 laga yang di lakoninya bersama Valecia di semua ajang, ia hanya berhasil memberi 10 kemenangan 7 seri dan 11 kali kalah dengan agregat 39-38, yang kemudian ia di gantikan oleh Pako Ayestaran
4.Pako Ayestaran
Awalnya hanya bertugas menggantikan Garry Neville hingga akhir musim, namun siapa sangka ia justru di sodorkan kontrak oleh Suso Garcia Pitarch yang merupakan di rektur olahraga di Valencia. Penunjukkan Pako menepis isu berbagai pelatih besar yang kala itu santer di kabarkan akan melatih Valencia, mulai dari Manuel Pellegrini, Frank Rijkard, hingga Michael Laudrup.
Ia di pecat setelah Valencia mengalami 7 kekalahan beruntun di La Liga , dari Mei 2016 – Sept 2016. Padahal selama bursa transfer di buka, Valencia telah mendatangkan pemain pemain yang di harapkan mampu mendongkrak prestasi tim, mulai dari Ezqueil Garay, Luis Nani, hingga Munir El Haddadi.
5. Cesare Prandelli
Beberapa penggemar Valencia mengatakan bahwa Cesare Prandelli adalah pelatih terbaik yang pernah di bawa Meriton ke Mestalla. Pengalamannya dalam membesut Fiorentina hingga berhasil membawa Italia menjadi runner up di Piala Eropa 2012, tak pelak menjadikannya pelatih dengan CV paling mengkilap dan berpengalaman dari jajaran pelatih yang pernah membesut Valencia di era Meriton.
Dalam konfrensi persnya ketika mundur dari Valencia, Prandelli mengatakan dengan jelas apa yang membuatnya mengundurkan diri.
“Saya berusaha berbicara dengan media, tapi mereka punya blacklist. Saya berkolaborasi dengan klub dalam keheningan. Sejak di Singapura mereka berkata akan memperkuat tim pada Januari (Pemilik) Peter Lim sepakat dengan saya dan mengatakan kepada direktur olahraga untuk fokus mendatangkan Zaza, yang seharusnya datang pada 27 Desember, setelah liburan,” ujarnya.
“Saya telah berusaha untuk mengubah sesuatu, tapi lingkungan ini diatur oleh orang yang peduli dengan angka. Sepak bola melampaui matematika, Anda butuh semangat dan perasaan,” ujarnya seperti dilansir Squawka.