Mohon tunggu...
Surya Darma
Surya Darma Mohon Tunggu... Guru - Surya Darma mahasiswa PBA

Surya Darma kelahiran 30 Agustus 1998 bertempat tinggal di kampung lubuk damar, kecamatan seruway, kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Baru mulai belajar menulis mohon saran dan keritikan supaya menambah wawasan terlebih-lebih agar supaya tulisan yang sudah ada bermanfaat bagi khalayak banyak. 🙏 No hp: 081397541246 No wa: 082370113418

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Islam dari Film

27 Januari 2022   08:31 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:36 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini sangat banyak menginpirasi orang bahkan tak jarang ketika melihat filem ini tanpa sadar air mata mengalir. Siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni mengapa kisahnya begitu melegenda bahkan dikatakan beliau adalah orang fakir yang tidak dikenal dibumi tetapi luar biasanya sangat terkenal dan dirindukan oleh penduduk langit bahkan bidadari syurga berebut untuk menyambutnya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imm Muslim, Rasulullah Saw bersabda bahwa sebaik-baik tabi'in adalah seorang laki-laki yang biasa dipanggil Uwais. Nama lengkapnya Uwais Al-Qarni. Dia seorang anak yatim dan hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Negeri Yaman.

Uwais juga menderita penyakit belang ditubuhnya. Uwais dan ibunya adalah keluarga yang tergolong fakir. Rasulullah Saw sempat berpesan kepada Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. "carilah ia, dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian.

Pada suatu waktu, Uwais meminta izin kepada ibunya untuk berjumpa kepada Rasulullah Saw yang saat itu berada dimadinah. Ibunya mengizinkan dan berpesan kepada Uwais agar cepat pulang karena merasa sakit-sakitan. Sampai madinah, Uwais langsung menuju rumah Rasulullah. Namun sayang Uwais tidak bisa menemui Rasulullah sebab sedang berada dimedan pertempuran.

Teringat pesan sang ibu Uwais lekas kembali ke Yaman, Uwais dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah RA, istri Rasulullah. Tak lupa dia menitipkan salam untuk Rasulullah. Uwais Al-Qarni senantiasa memenuhi keinginan ibunya. Sang ibu yang sudah tua sangat ingin sekali menunaikan ibadah haji. Tetapi kondisi tidak memungkinkan yang tidak ada uang, Uwais merasa berat untuk memenuhi keinginan sang ibu.

Uwais terus berpikir dan berpikir, kemudian dibelilah seekor keledai dan dibuatlah kandang di puncak bukit. Setiap hari ia bolak-balik menggendong anak keledai itu naik turun bukit. Banyak orang yang menganggap aneh tindakan tersebut.

Setelah delapan bulan lamanya keledai Uwais telah mencapai 100 kilo. Saat tiba musim haji, uwais merasa otot-ototnya sudah kuat dan siap mengangkat beban berat. Dia pun menggendong sang ibu dari Yaman ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Dari kisa ini dapat diambil pelajaran yang berharga yaitu:

  • Beramallah baik agar disenangi penduduk bumi terlebih-lebih penduduk langit.
  • Hormati orang tua walau sudah tua dan sakit-sakitan
  • Jangan malu melakukan hal baru jika itu bermanfaat bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun