Umar bin Khatab saatu-satunya khalifah yang punya pakaian hanya dua sederhana dalam kehidupannya. Rakyat sangat segan dan hormat kepada dirinya.
Pernah suatu hari ketika pembagian harta ghanimah yang pertama sekali diutamakan adalah rakyat bukan dirinya ataupun keluarganya perinsipnya hanya satu untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyat.
Tidak seperti pemimpin sekarang yang hanya bicara tetapi tidak terbukti kenyataannya, bahkan anak dan keluarganya tidak diizinkan menduduki bangku pemerintahan.
Dibalik semua itu dulunya Umar adalah orang yang sangat memusuhi islam bahkan ia tidak segan-segan membunuh keluarga dan kerabatnya jika memeluk Agama islam, terutama ambisi membunuh Nabi Muhammad Saw. Umar berpendapat bahwa Rsulullah Muhammad Saw adalah pemecah umat, dan orang yang menghilangkan ajaran nenek moyang yang selama ini melekat di kalangan orang-orang Mekkah.
Pada suatu hari dengan pedang terhunus, mata merah nanar, umar menuju Darul Aqram tempat Rasulullah Saw menyiarkan Islam. Niatnya tidak lain yaitu membunuh Muhammad Saw. Tetapi niat membunuh Nabi Muhammad menjadi sisrna setelah ia membaca suhuf Al-Qur'an kepunyaan adiknya Fatimah. Setelah membaca Suhuf tersebut hatinya bergetar dan luluh tetapi Umar tetap menjumpai Nabi Muhammad Saw.
Sampai di Darul Aqram langsung dipeluknya Nabi dan dengan terseduh seduh mengucapkan dua kaliamat syahadat. Suatu kebanggaan bagi umat islam karena sebelumnya Umar bin Khatab merupakan ganjalan terbesar bagi Umat Islam. Setelah masuk islam Umar mengikrarkan bagi siapa saja yang memusuhi Islam ia dibarisan paling depan.
Kecintaannya terhadap islam terbukti dengan adanya ekspansi yang dilakukan sehingga islam tersebar keseluruh penjuru dunia. hal inilah yang mendasari orang-orang untuk memberikan gelar kepada Umar bin Khatab dengan sebuta Al-Futuhat.
Dari film ini banyak sekali pelajaran yang dapat diambil yaitu:
- Jadilah pemimpin yang adil bagi rakyar baik itu rakyat kecil maupun rakyat besar.
- Islam harus disiarkan dan diajarkan agar tidak tergerus oleh zaman.
- Sederhana dalam hidup lebih baik dari pada berpoya-poya tidak ada manfaatnya sama sekali
- Jadilah manusia yang memiliki hubungan baik kepada Allah dan terlebih-lebih kepada manusia
- Tegas jangan hanya dimulut tapi harus dibuktikan dengan perbuatan nyata.
UWAIS AL-QORNI
ANALISIS