Mohon tunggu...
Surtan Siahaan
Surtan Siahaan Mohon Tunggu... Penulis -

Berbahagialah orang yang tidak sukses, selama mereka tidak punya beban. Bagi yang memberhalakan kesuksesan, tapi gagal, boleh ditunggu di lapangan parkir: siapa tahu meloncat dari lantai 20. -Seno Gumira Ajidarma-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pasar Malam Ramadan, Tempat Rakyat Kecil Belanja Keperluan Lebaran

9 Juni 2018   22:14 Diperbarui: 9 Juni 2018   22:48 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komidi Putar Menjadi Salah Satu Ciri Khas Pasar Malam Ramadan/Dok Pribadi

Selain mudik, belanja adalah tradisi yang sama identiknya dengan Lebaran. 

Hal ini mungkin lekat dengan pemaknaan masyarakat umum mengenai Lebaran itu sendiri. Meski banyak sarjana Islam dan ahli bahasa Arab menganggap keliru pemaknaan tersebut, Idul Fitri sudah umum diartikan sebagai kembalinya manusia ke fitrah. 

Maksudnya, setelah berpuasa selama 30 hari, manusia lahir kembali menjadi manusia baru yang suci layaknya seorang bayi yang baru lahir.

Karena pemaknaan tersebut, orang yang merayakan Lebaran pun merasa harus tampil serba cantik, ganteng, bersih, putih dan baru saat hari kemenangan tiba.

Tidak heran jika sepekan sebelum Lebaran jalanan akan macet dengan kendaraan dan orang-orang yang keluar untuk tujuan sama: berbelanja.

Di Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya, pusat-pusat perbelanjaan mulai dari mall, supermarket hingga pusat grosir seperti Tanah Abang akan penuh sesak dengan lautan manusia.

Saking membeludaknya, kita pun akan kesulitan mendapatkan tempat parkir saat mendatangi pusat-pusat perbelanjaan tersebut.

Kegiatan belanja pun jadi kurang nyaman. Selain tidak bisa puas memilih karena ramainya pengunjung, pusat perbelanjaan besar seperti Tanah Abang pun sedang rawan-rawannya dengan aksi copet.

Tribunnews bahkan melansir berita tentang tertangkapnya pria yang mencopet dengan modus menyamar sebagai emak-emak (7/6).

Keinginan untuk tampil baru dan berbeda saat Lebaran bukanlah monopoli masyarakat kelas menengah dan atas semata. Masyarakat kelas bawah juga punya impian yang serupa. Namun, jika kaum berduit memilih shopping keperluan lebaran di mall dan pusat perbelanjaan modern, orang kecil punya spot belanja favoritnya sendiri.

Salah satu tempat belanja favorit masyarakat kelas bawah adalah pasar malam. Biasanya, sejumlah pasar malam Ramadan mulai beroperasi di pinggiran kota menjelang Lebaran.

Meski tidak sementereng pusat perbelanjaan modern, pasar malam punya kesitimewaannya sendiri. Keriuhan dan keriangan sangat khas dan berbeda dengan tempat belanja orang "berpunya"

Berikut ini sejumlah kelebihan yang saya rekam dalam ingatan ketika berkunjung di pasar malam Ramadan yang berada di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, beberapa malam lalu.

Baca juga: Kehadiran Buah Hati jadi Hadiah Lebaran Terindah

Suasana Belanja di Pasar Malam Ramadan/Dok Pribadi
Suasana Belanja di Pasar Malam Ramadan/Dok Pribadi
Bisa Tawar Harga

Pertama, sama seperti pasar tradisional, di pasar malam pembeli bisa tawar menawar harga barang sepuasnya. Malahan, menawar barang di pasar malam itu hal yang wajib dilakukan karena para pedagang biasanya memberi harga jauh lebih mahal saat membuka harga.

Hal ini pula yang menjadi alasan masyarakat kelas bawah menyukai berbelanja di pasar malam. Meski kualitas barang yang dijual bukanlah barang bermerk, namun bagi mereka, mendapatkan pakaian baru saja sudah merupakan suatu kebahagiaan tersendiri.

Namun, ada juga pedagang yang langsung mematok harga tetap untuk barang jualannya. Meski demikian harganya sudah dijamin sangat terjangkau.

Buka Hingga Larut Malam

Kedua, pasar malam beroperasi hingga larut karena kebanyakan baru buka setelah langit gelap. Pengunjung pun bisa berbelanja sepuasnya tanpa takut tempat belanja tutup. Namun, karena buka saat malam dan tempatnya tidak selalu terang, pembeli wajib untuk teliti sebelum membeli barang. Jangan sampai barang yang dibeli ternyata cacat.

Baca Juga: Bagi Petani, THR adalah Ketika Harga Panen Stabil

Misbar, Gerimis Bubar

Lucunya, pengunjung pasar yang digelar di lapangan terbuka ini akan bubar seketika jika hujan tiba. Jalanan pun akan becek dan berlumpur sehingga mengganggu kenyamanan belanja. Namun, ketika hujan reda, para pembeli akan kembali berdatangan dan memenuhi pasar.

Barang yang Dijual Bermacam-macam

Ketiga, sama seperti supermarket, pengunjung bisa menemukan apa saja di pasar malam mulai dari pakaian luar, pakaian dalam, aksesoris hp, makanan, mainan, peralatan dapur, alat pertukangan, elektronik bahkan batu akik sekalipun.

Tidak heran jika pulang dari pasar malam, bukan hanya sarung, baju dan peci baru yang dibawa pulang melainkan barang-barang yang akan dibawa pulang sebagai oleh-oleh ke kampung halaman.

Banyak Hiburan dan Makanan

Keempat, selesai berbelanja pengunjung bisa mengikuti aneka permainan dan menyaksikan sejumlah pertunjukan khas pasar malam seperti tong setan, sulap, rumah hantu, mandi bola, kora-kora dan lain sebagainya. 

Biasanya, keberadaan hiburan ini menyasar pengunjung yang datang membawa anak-anak. Meski terkesan jadul dan ketinggalan zaman, namun kebahagiaan terpancar dari para anak yang menikmati hiburan ini.

Selain menyaksikan hiburan, pengunjung juga bisa makan setelah berbelanja. Jenis makannya pun sesuai dengan selera masyarakat kelas bawah seperti mi ayam, bakso, ketoprak, bubur ayam, kerak telor dan sederet makanan kaki lima lainnya. Harganya juga sudah dipastikan murah meriah.

Jaraknya Terjangkau

Masyarakat kelas bawah umumnya tidak memiliki kendaraan pribadi. Jika ada, kapasitasnya tidak mencukupi untuk membawa seluruh anggota keluarga. Oleh karenannya, lokasi pasar malah biasanya akan berdekatan dengan kawasan masyarakat kelas bawah. Cukup dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum, mereka sudah bisa tiba di lokasi pasar malam.

Baca Juga: Mudik Lewat Pantura Siap-siap Kenyang Kampanye Politik

Keriangan Sekali Setahun

Tidak seperti mall, supermarket dan pusat perbelanjaan modern yang buka tiap hari sepanjang tahun, pasar malam Ramadan tentu hanya buka beberapa pekan menjelang hari raya. Di hari biasa pasar tersebut tidak lagi ada.

Maklum saja, pengunjung pasar malam yang sebagian besar masyarakat ekonomi bawah ini baru memiliki sedikit uang lebih untuk belanja dan bersenang-senang pada momen ini saja. 

Pada hari biasa, mereka sudah cukup dipusingkan dengan kebutuhan sehari-hari seperti belanja makanan, uang kontrakan, listrik dan air yang kadang tidak bisa dipenuhi dengan baik.

Kebanyakan dari mereka adalah para pekerja rendahan sektor formal seperti buruh pabrik dan juga para pekerja sektor informal seperti petani, tukang bangunan, pedagang kecil, tukang parkir dan pekerjaan berpenghasilan kecil lainnya.

Karenanya, pasar malam Ramadan, yang merupakan pasar bagi kelas ekonomi bawah merupakan berkah tersendiri bagi pengunjungnya. Sebab, dengan uang seadanya, kaum kusam bisa mewujudkan impian untuk tampil baru pada perayaan Lebaran nanti.

Selamat berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun