Sekarang mari kita bandingkan dengan acara SOTR.
Berdasarkan pengamatan saya, aktivitas SOTR merupakan kegiatan yang dilakukan di jalanan dengan membagi-bagikan makanan untuk santap sahur para pengemis, tuna wisma dan orang tidak mampu lainnya.
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh komunitas maupun kelompok masyarakat mulai dari sekolah, klub otomotif hingga perkumpulan berdasarkan hobi dan kedaerahan. Jadi, inti kegiatan ini adalah sedekah berbagi makanan untuk masyarakat yang tidak mampu. Tidak jauh berbeda dengan tradisi masyarakat yang saya singgung di atas, bukan?
Psikologi Sedekah
Secara psikologi, orang senang bersedekah dan berbagi pada sesama karena dapat meningkatkan kebahagiaan diri. Hal ini merupakan kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan Universitas California pada tahun 2014.
Menurut penelitian tersebut, kebahagiaan dari sebuah perbuatan baik tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi orang yang disedekahi, tapi juga orang yang memberikan sedekah.
Aura orang yang suka membantu orang lain juga berbeda dibandingkan mereka yang tidak. Orang yang suka berbantu akan terlihat sangat positif di mata orang lain.
Baca Juga: Surat Terbuka untuk Monic Dewi Andini
SOTR dan Sinonim Kekerasan
Seperti sudah disinggung sekilas di atas, salah satu alasan di balik antipati netizen adalah sisi negatif SOTR seperti vandalisme, kebut-kebutan hingga aksi kekerasan. Atas alasan itu pula, kepolisian dan pemerintah sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, secara tegas melarang kegiatan SOTR.