Berdasarkan pengamatan saya, para pedagang musiman yang masih pemula akan menjual sesuatu yang sederhana seperti es buah, kolak, aneka bubur dan takjil yang tidak butuh dana besar untuk membuatnya. Sebagai modal awal, sesama pemula akan saling patungan untuk membeli bahan baku dan peralatan.
Sementara, mereka yang berpengalaman punya barang dagangan sendiri yang dipersiapkan sejak lama mulai dari buku, pakaian hingga aksesoris muslim.
Di hari-hari pertama Ramadan, biasanya dagangan sulit laku karena bersaing dengan banyaknya pedagang. Para pembeli juga masih kebingungan dengan banyaknya pilihan. Mahasiswa yang sudah sering berjualan hafal dengan kebiasaan ini. Mereka tidak panik. Biasanya teman saya yang sudah sering berjualan menggunakan hari-hari awal berjualan untuk mengamati kompetitor.
Mereka mencari tahu apa saja kekuatan kompetitor dengan membuat list pertanyaan seperti barang apa yang dijual, berapa harganya, seperti apa kualitasnya dan sebagainya. Sepulang berjualan, mereka akan menganalisis hasil jawaban.
Hari berikutnya, mereka sudah menyiapkan strategi mulai dari menurunkan harga, menambah porsi, menjual barang yang belum ada dan berbagai cara untuk membuat barang lebih menarik dibandingkan saingan di sekitarnya.
Latihan Berbisnis
"Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan, sementara orang goblok itu berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar pelamar kerja".
Tentu saja Om Bob tidak sedang menganjurkan para mahasiswa berhenti kuliah. Dia sebenarnya mau membuka mata kita bahwa menjadi wirausahawan merupakan suatu peluang emas di tengah terbatasnya lapangan kerja. Namun, tidak banyak yang mau menjalankannya. Entah karena gengsi, takut rugi atau bingung harus mulai dari mana.
Nah, menurut saya berjualan di pasar dadakan Ramadan merupakan pilihan tepat bagi kamu para entrepreneur pemula. Asal tahu saja, beberapa teman saya saat kuliah kini sudah menjadi pengusaha sukses karena banyak berlatih, salah satu tempat latihannya adalah pasar Ramadan UGM.
Untuk membantu kamu yang masih pemula, berikut ini poin-poin yang menjadi catatan kesimpulan pengamatan saya:
- Jika takut rugi dan belum tahu medan persaingan, jangan bawa stok terlalu banyak.
- Untung kecil tidak masalah. Hitung-hitung iseng dan anggap ini latihan berbisnis.
- Sebaiknya jual barang yang tidak mudah basi dan tidak bermodal besar.
- Tetap utamakan kuliah. Ingat! jadikan ini sebagai latihan awal saja.
- Jika sudah mahir, Ramadan berikutnya bisa tambah modal dan perbesar skala bisnis.
- Jangan lupa pelajari pasar dan kebiasaan konsumen di hari pertama berjualan.
- Kalau masih pemula, sebaiknya modal patungan saja.
- Modal sebaiknya sisihkan dari uang jajan. Jangan minta orangtua apalagi sampai berutang.