Kalau kamu beruntung, kamu juga bisa bertemu muka dengan orang-orang penting, lho. Tapi, jangan berharap ketemu artis sinetron atau selebriti, ya! Hehehe.
Karena koleksi dan tempatnya yang nyaman, banyak penulis buku, wartawan senior atau pemikir yang biasanya hanya bisa kamu lihat dari televisi atau media sosial, berkunjung ke tempat ini. Mereka meluangkan waktu untuk sekadar membaca atau bekerja.
Buku-buku Langka
Salah satu alasan saya memilih ngabuburit di tempat ini adalah koleksi buku-buku langkanya. Karya pengarang yang sudah sulit ditemukan di toko buku atau internet bisa ditemukan di sini. Kamu bisa membaca karya-karya Soekarno, Hatta, Sjahrir, Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidara, Danarto, Budi Darma, Kuntowijoyo hingga pengarang luar seperti Sartre, Albert Camus hingga Karl Marx.
Buku-buku tersebut juga dirawat dengan baik. Bagi yang alergi debu seperti saya, tidak khawatir karena kebersihan buku selalu dijaga. Buku-buku di sini memang tidak disampul. Namun, tidak pernah saya temukan buku dengan halaman atau sampul yang rusak. Sepertinya, pengelola perpustakaan rutin melakukan perawatan.
Sambil berbaring di sofa yang sandarannya paling tebal dan empuk, saya akan membuka lembar-lembar buku langka tersebut. Dan, tanpa sadar, sudah puluhan hingga ratusan halaman saya lahap. Waktu berbuka pun sudah tinggal di depan mata.
Asyiknya lagi, kamu tidak akan kesulitan mencari tempat makan. Cukup melangkah ke luar Gedung, kamu akan menemukan deretan pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan dan minuman.
Ngabuburit Hemat