Hari ini, dua orang rekan kerja satu tim saya tidak masuk kerja. Mereka tumbang setelah dalam minggu pertama puasa mendapat jatah dua kali lembur. Melalui aplikasi whatsapp, salah seorang dari mereka mengirimkan teks pada saya, begini isinya:
Bro, aku tepar nih. Udah dua hari sampe rumah jam 10. Bangun tidur habis makan sahur kok badan malah meriang nggak jelas. Kamu kok kuat banget sih, rahasianya apa?
Karena malas berpanjang lebar menjelaskan lewat whatsapp, saya berjanji pada teman saya untuk menuliskan tipsnya melalui Kompasiana. Selain bisa lebih lengkap, tujuannya agar lebih banyak orang yang bisa membaca dan menerapkannya. Berikut ini rahasia saya bisa menjaga stamina meski harus lembur saat berpuasa:
Buat Rencana Sehari
Jatah lembur biasanya diumumkan minimal sehari sebelumnya. Sebaiknya, setelah mendapatkan pengumuman lembur, kita harus membuat perencanaan detil mengenai satu atau dua hari kedepan (tergantung berapa hari lembur yang kamu peroleh). Perencanaan ini meliputi apa makanan yang akan kamu santap saat berbuka puasa dan sahur, berapa lama waktu yang disiapkan untuk membuatnya hingga jam beristirahat.
Berikut ini contoh perencanaan detil yang saya buat sehari sebelum lembur:
4.30: Bangun
4.45: Mulai sahur
6.00: Selesai makan dan siap berangkat kerja
7.30: Perjalanan ke kantor
10.00: Kerja
12.00: Jalan kaki
12.20: Salat
1.00pm: power nap
1.15: Kembali kerja
5.10: Salat
5.30: Buka puasa
6.00: Salat
8.00: Makan berat
9.30: Tidur
Menu Buka Puasa
Buka Puasa dengan beberapa butir kurma, beberapa gelas air mineral dengan potongan lemon dan semangkok sop ayam. Kurma dan sop ayam merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk meningkatkan kadar gula ke ambang normal setelah seharian kita berpuasa. Sementara air mineral dengan potongan lemon memiliki fungsi antioksidan yang mampu mencegah tubuh kita terkena penyakit seperti flu. Setelah salat Tarawih, santap makanan berat yang mengandung protein seperti telur, tahu, tuna dan daging. Untuk tambahan serat makan sayuran dan buah buahan.
Menu Sahur
Untuk sahur, makan makanan yang lambat dicerna tubuh seperti ubi manis. Â Teknik ini membuat kamu tidak cepat lapar meskipun aktivitas sangat padat di siang hari. Â
Selain itu, hindari makanan berlemak dan terlalu banyak garam untuk menghindari haus karena lemak dan garam cepat menyerap air. Hindari kafein karena bersifat diuretic dan menstimulus tubuh untuk buang air kecil. Hindari juga gula dan karbohidrat berlebih agar mengurangi kemungkinan mengantuk saat bekerja.
Ada tiga tips yang saya punya untuk mencegah  serangan kantuk di siang hari saat puasa. Pertama, lakukan power nap (tidur siang) setidaknya 1 menit. Setelahnya, cobalah berjalan kaki ketika sudah bangun. Hal ini akan meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat kamu segar.  Ketiga, basuh muka dengan air dingin untuk mengusir kantuk dan mengurangi energi yang terbuang akibat panas.
Pastikan Waktu Tidur Terpenuhi
Hindari Begadang saat kamu menjalankan ibadah puasa. Jika bedagang, kita yang berpuasa kerap sulit untuk bangun saat sahur. Padahal, makan sahur merupakan kunci penting agar tubuh tetap memiliki sumber energi ketika harus berpuasa seharian penuh.
Fokus Pada Pekerjaan
Semakin lama kita menyelesaikan pekerjaan, semakin Panjang pula waktu yang kita habiskan untuk lembur di kantor. Intinya, apabila kamu lebih produktif, kamu akan mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Untuk itu, jauhi hal-hal yang menyebabkan penyelesaian pekerjaan tertunda seperti:
1. Tutup aplikasi pada laptop/komputer yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
2. Konsentrasi, jangan terlalu banyak ngobrol dengan rekan kerja. Selain akan membuat pekerjaan lebih lama selesai, ngobrol juga membuang energi kamu.
3. Atur prioritas dalam pekerjaan. Contohnya dengan mengurutkan pekerjaan kamu berdasarkan skala prioritas dari yang paling mendesak untuk diselesaikan hingga yang tidak. Selanjutnya, kerjakan pekerjaan yang paling penting lebih dahulu.
4. Hindari multitasking saat bekerja. Selain akan membuat kamu tidak fokus, multitasking justru menurunkan produktivitas karena perhatian kamu terpecah.
Saat bulan puasa, pada umumnya perusahaan menerapkan kebijakan pengurangan jam kerja. Tujuannya untuk meringankan beban para pekerjanya yang berpuasa. Namun, ada kalanya, kita sebagai pekerja justru dituntut untuk lembur. Apalagi penyebabnya jika bukan untuk mengejar target yang meningkat menjelang libur Lebaran.
Sebagai karyawan yang baik, tidak mungkin kita menolak permintaan lembur dari atasan. Lagi pula, puasa tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunkan produktivitas kerja. Selain bagus untuk karier kamu, uang lembur saat Ramadan juga lumayan sebagai tambahan keperluan Lebaran. Reward inilah yang sebaiknya kamu ingat ketika akan mendapatkan jatah lembur.
Kamu pun akan termotivasi sehingga pekerjaan yang berat sekalipun akan dikerjakan dengan semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H