Aku segera menggiring Rani menuju meja dimana beberapa teman-temanku membereskan kertas-kertas yang penuh dengan berbagai coretan. Â Namun tiba-tiba Rani langsung memeluk Devita. Â Aku hanya terpaku melihatnya. Â Tiba-tiba dia menatapku sambil menggandeng lengan Devi.
"Kalian akan menjadi pasangan yang serasi," kalimat itu seperti sengatan halilintar bagiku.  Aku baru sadar, Devi telah membuat dada ini bergumuruh, sejak dahulu tetapi aku tidak pernah mengakuinya, aku tidak pernah menyatakan apa-apa, sama seperti kebisuannya padaku.  Aku hanya berdiri terpaku, dan Rani mengernyitkan dahi padaku, itu sudah cukup membuatku tersenyum.  Siang itu, kami berdua mengantarkan Rani  Sholat Jumat di sebuah masjid terdekat.  Aku dan Devi berdiri hingga di persimpangan masjid itu, dia melambai tangan dan tersenyum kepada kami sebelum memasuki masjid. Semoga Tuhan memberkati mu, gadis baik.!
* 16 January, 2006
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI