"Tetap cantik meskipun bersin!"
"Tapi harus kamu yang mau ke aku"
"Seorang lelaki bergerak di atas tanah"
"Otaknya lebih besar dari simpanse "
"Semua milikmu untuk siapa, nona?"
"Untuk dia yang bisa membuat kamu senang"
"Karena dia yang aku maksud adalah aku"
"Jadi mari kita kerja sama"
"Untuk sebuah rencana asmara."(Halaman 126)
Isi dari Novel ini juga dipengaruhi oleh orang yang berperan di balik terbitnya Novel ini yaitu Pidi Baiq. Seperti yang sudah diketahui bahwa Pidi Baiq adalah seniman yang multitalenta, dimana sebelum menerbitkan Novel Dilan, Dia adalah Dilanku 1990, Dia Adalah Dilanku 1991, dan yang terakhir adalah Milea suara dari Dilan, Pidi Baiq juga menulis beberapa Novel yang bergendre Komedi dan nasihat. Gaya bahasa yang biasa ditorehkan Pidi Baiq didalam Novel-Novel sebelumnya adalah humoris. Didalam buku-buku yang ia tulis tak jarang membuat kita ketawa-ketiwi. Bahasa yang ia pakai didalam bukunya bukan juga bahasa baku seperti dibuku-buku yang lainnya. Ia hanya menulis apa yang ada di pikirannya. karena ia mengatakan bahwa saya menulis maupun bermusik bukan untuk menyenangkan orang lain tetapi untuk menyenangkan dirinya sendiri, dan nyatanya banyak orang yang terhibur karena tulisannya itu. Â Pidi sangat menjiwai isi cerita yang dia tulis. Pidi mengakui jika ia ikut menangis ketika harus menuliskan adegan-adegan atau menceritakan kisah yang haru. Ternyata karya yang besar memang hadir melalui penjiwaan yang dalam. Dari berbagai latar belakang diatas, kita mengetahui seseorang yang berjasa dalam menuliskan Novel Milea ini sampai seterkenal sekarang ini tentunya dengan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya.
Referensi: