Laba didefinisikan sebagai konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang berbeda. Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konseptual, karena dengan berjalannya waktu, hal yang bersifat ekonomik akan berubah dan harus dipertimbangkan yaitu skala pengukur dan dasar pengukuran.
3. Konsep Laba dalam Tataran Pragmatic
Konsep laba dalam tataran pragmatic berkaitan dengan pengaruh informasi laba terhadap perubahan perilaku para pemakai laporan keuangan. Pada tataran ini, teori lebih menekankan pada pembahasan reaksi pada pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Beberapa pendekatan laba dalam konsep tataran pragmatic yaitu :
- Predictor aliran kas
- Sarana kontrak efisien
- Alat pengendalian manajemen
- Kandungan informasi laba dalam teori pasar efisien
Contoh konsep laba pada tataran pragmatic, yaitu :
Suatu kejadian pengumuman laba oleh perusahaan dikatakan mengandung informasi jika pesan tersebut dapat menyebabkan perubahan keyakinan para pengguna laporan dan menyebabkan adanya suatu tindakan tertentu. Apabila Tindakan tersebut diyakini sebagai suatu reaksi atas kejadian pengumuman laba oleh perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa informasi laba memiki manfaat.
Sumber :
Siallagan Hamonangan. 2020. Teori Akuntansi (Edisi Pertama). Sumatera Utara : LPPM UHN Press.
Nurjanah, Worika. 2021. Konsep Laba dan Laba per Saham. Media Online : https://www.kompasiana.com/worika91345/60a3ef31d541df4731666ef2/tb2-prof-dr-apollo-teori-akuntansi-konsep-laba-dan-laba-per-saham?page=1&page_images=1
![konsep-laba-627d2dc4d8da794b8f324f53.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/05/12/konsep-laba-627d2dc4d8da794b8f324f53.png?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI