Payung yang bisa membawaku berjalan menyongsong masa depan. Payung yang selalu bisa ku pegang untuk menyandarkan tubuh, menjadi tongkat dalam perjalannan.
Ketika kita ikhlas menghadapi ujian , Allah telah mempersiapkan hadiah untuk kita. Pamanku begitu menyayangiku, begitu juga dengan istrinya. Baginya aku adalah anaknya. Anak yang selalu dirindukan selama ini.
Kini telah kutemukan payung baru, pamanku telah menjadi payung  bagiku, yang siap melindungiku dari kerasnya kehidupan. Yang siap membimbingku dari godaan dunia luar. Payung kehidupanku telah ku kembangkan menemaniku dalam setiap perjalanan, untuk menyongsong masa depan. Terimakasih Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H