Mohon tunggu...
Surikin SPd
Surikin SPd Mohon Tunggu... Guru - Ririn Surikin

Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putri Kecilku

22 Januari 2022   12:05 Diperbarui: 22 Januari 2022   12:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, akhirnya tangisan putri kecilku terdengar tiada rasa selain bahagia sakit yang kuderita terhapus dengan suara tangisannya. Tak sabar kutanyakan pada dokter apakah putriku sempurna . dan dokter hanya mengangguk menggunakan isyaratnya.

Kupandangi putri kecilku, lembut dan ayu, aku tak menyangka keajaiban Allah terjadi padaku, tapi kalau Allah sudah berkehendak maka tidak ada yang mustahil bagiNya. Putri kecilku yang mungil mengisi hari hari pertamanya di dalam tabung inkubator.

Hari hari baru penuh kesibukan  kulalui . bayi kecilku menjelma menjadi anak yang lincah dan penuh semangat kekurangan berat tubuhnya waktu lahir tidak menghambat pertumbuhannya . putri kecilku pelepas dahaga. putrid kecilku penggilas rasa luka. Putri kecilku yang menciptakan bahagia.

Waktu bergulir, bulan berganti tahun. Pengobat letihku menapakkan kakinya di sekolah TK. Hal yang juga ku tunggu dengan harapan dia semakin banyak teman, bersosialisasi dengan guru dan lingkungan. Sepertinya aku juga tak bertepuk sebelah tangan, putri kecilku juga senang. Berbangga dengan sekolahnya, bangga dengan guru-gurunya dan bangga dengan teman-temannya.

Masa 2 tahun di TK dilaluinya dengan sempurna penuh kenangan dan kegiatan dan akhirnya putri kecilku berfoto menggunakan baju wisuda kebanggaan.

Sebagai orang tua tentunya aku memikirkan yang terbaik uuntuk anaknya. Purtri kecilku ku masukkan disekolah yang terbaik disekolah SDIT. 

Ya sekolah yang bukan hanya maengajarkan materi dunia tapi juga bekal untuk kembali kesana. Sehari 8 jam di sekolah untuk menerima ilmu dari guru-gurunya. 

Pagi ilmu dunia dan sore ilmu agama. Kebahagiaan selalu mengiringiku tatkala bibir munginya membacakan ayat ayat hafalan surat pendek. 

Aku kagum dengan putriku yang masih kecil tapi bisa menyimpan memori juz 30 di kepalanya. Bahkan aku senang dengan cerita ceritanya tentang ilmu agama. 

Dialah yang mengajariku untuk hidup sesuai dengan tuntunan agama. Putrid kecilku kini telah menjelma menjadi seorang bidadari surge.

Seperti pepatah dunia in semakin hari semakin sempit. Waktu 24 jam tak terasa berlalu begitu cepat, bulan seolah berlari berkejar kejaran dengan tahun, waktu 6 tahun di sekolah dasar terasa bak seminggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun