A. Sensor
Sensor dapat didefinisikan sebagai perangkat untuk mendeteksi dan menangkap radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari sebuah objek.
Jenis-Jenis Sensor
Sensor secara garis besar dapat dibagi menjadi dua berdasarkan sumber energi yang dipancarkan, yaitu sensor aktif dan sensor pasif (EOSDIS, 2018).
- Sensor aktif, yang menyediakan sumber energi sendiri untuk menerangi objek yang akan diamati;
- Sensor pasif, yang tidak menyediakan sumber energi sendiri dan mendeteksi radiasi yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek atau adegan yang diamati.
B. Wahana
Wahana merupakan istilah dalam bahasa indonesia untuk mengartikan kata “Platform” dalam bahasa inggris. Wahana dalam bidang ilmu penginderaan jauh merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan perangkat atau alat atau kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor penginderaan jauh. Wahana berdasarkan ketinggiannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft);
- Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dan
- Satelit dengan ketinggian antara 400–900 km dari permukaan bumi.
BAB III
DATA PENGINDERAAN JAUH
A. Jenis-Jenis Data Penginderaan Jauh
Secara garis besar, data hasil tangkapan sensor dan sudah diolah dalam bentuk file digital sebagai bahan analisis penginderaan jauh dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
- Data Vektor, data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk titik, garis, kurva atau poligon. Contoh: data jalan, sungai, posisi dalam ekstensi shapefile maupun gpx.
- Data Raster, struktur data dot matrix, yang mewakili kotak grid pixel pada umumnya, atau warna poin, yang dapat di lihat via monitor, kertas, atau media lainnya. Sehingga biasanya kualitas gambar dari data jenis raster dinilai berdasarkan jumlah pixel-nya. Contoh: Citra satelit, Citra radar, DEM.
Jenis data raster memiliki struktur data sederhana dan mudah dimanipulasi dan lebih informatif namun memerlukan kapasitas ruang penyimpanan yang besar dalam komputer. Seleksi data penginderaan jauh diperlukan untuk mendapatkan hasil analisis yang baik dengan melakukan pemilihan Scene sesuai lokasi penelitian, minimal tutupan awan (< 10%), resolusi spasial tinggi, resolusi spektral, temporal dan radiometrik sesuai dengan kebutuhan.
B. Data-data penginderaan jauh dapat berupa:
1. Foto Udara (bentuk digital atau hasil scan)
2. Peta Digital (peta hasil scan)
3. Citra Satelit
4. Citra Radar
BAB IV
PENYIAPAN CITRA PENGINDERAAN JAUH