Penulis: (1) Suriani Harefa; (2) Rosalina Kamalawati; (3) Nurlina (4) Inu Kecana Hadi
Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat
BAB I
KONSEP DASAR PENGINDERAAN JAUH
A. Definisi dan Konsep Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan terjemahan kata dari inggris "Remote Sensing" yang merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut suatu objek dari jarak jauh tanpa perlu menyentuh atau mendatanginya (Lintz & Simonett, 1976). Ahli lain juga mengutarakan pendapatnya mengenai definisi penginderaan jauh:
- Cambbell (2022). Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi tentang permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.
- Lindgren (1985). Penginderaan jauh adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis bumi.
- Lillesand and Keifer (2003). Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan suatu alat, tanpa hubungan langsung dengan objek wilayah atau gejala yang dikaji.
B. Konsep Dasar Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh diawali dengan penemuan teknologi kamera dimana gambaran suatu objek dapat ditangkap oleh alat. Penginderaan jauh menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu fisika terutama mengenai radiasi elektromagnetik karena proses yang terjadi dalam proses penginderaan jauh selalu melibatkan interaksi antara radiasi energi yang disengaja dengan target yang menjadi sasaran atau objek penelitian.
- Radiasi Elektromagnetik. Cahaya sesungguhnya merupakan energi elektromagnetik yang merambat. James Clerk Maxwell (1831-1879) adalah seorang ilmuwan asal Inggris yang menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik dimana cepat rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×10⁸ m/detik.
- Spektrum Elektromagnetik. Spektrum elektromagnetik adalah rentang atau kisaran dari panjang gelombang terpendek (termasuk sinar gamma dan X-rays) ke panjang gelombang terpanjang (termasuk gelombang mikro dan gelombang radio siaran). Spektrum sinar Ultraviolet atau UV yang memiliki panjang gelombang terpendek merupakan porsi yang sering digunakan dalam praktik penginderaan jauh dimana radiasinya hanya sedikit di luar sinar tampak (violet).
- Resolusi Spasial. Berarti ukuran terkecil objek yang dapat direkam oleh suatu sistem sensor sehingga menunjukkan kerincian informasi yang dapat disajikan oleh suatu sistem sensor. Objek terkecil ini disajikan dalam sebuah piksel. Piksel dalam bahasa Inggris adalah pixel (picture element). Sabins, (1997) mendefinisikan resolusi spasial sebagai kemampuan untuk membedakan diantara jarak dua objek yang berdekatan pada citra. Terdapat dua cara menyatakan resolusi spasial, yakni: resolusi citra dan resolusi medan. Resolusi citra (citra resolution) dapat diartikan sebagai kualitas lensa yang dinyatakan dalam jumlah maksimum garis pada tiap milimeter yang masih dapat dipisahkan pada citra. Resolusi medan (ground resolution) ialah ukuran terkecil suatu objek di Medan yang dapat direkam pada data digital maupun pada citra.
- Resolusi Spektral. Menunjukkan kerincian panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam perekaman obyek pada sensor. Sensor satelit ini menunjukkan keunggulan berupa penggunaan beberapa saluran gelombang elektromagnetik atau disebut band sehingga hasil perekamannya disebut citra multispektral.
- Resolusi Temporal. Adalah intensitas perekaman suatu wahana pada tempat atau posisi yang sama. Satelit sebagai wahana sebuah sensor tentu memiliki waktu tertentu untuk mengorbit bumi sehingga terdapat jangka waktu untuk kembali mencapai posisi yang sama.
- Resolusi radiometrik. Memiliki pengertian tingkat kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal yang dihasilkan oleh objek perekam sehingga dibedakan dari segi warna dan intensitas cahaya.
D. Keunggulan Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh memiliki keunggulan apabila diperhitungkan dari luas bidang ilmu, frekuensi dan manfaat penggunaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain (Sutanto, 1994):
- Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip seperti di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
- Mampu menampilkan gambaran tiga dimensi.
- Karaktersitik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
- Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
- Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
- Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
E. Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Pemanfaatannya tidak hanya terbatas pada bidang meterologi, geofisika, kehutanan dan pertanian tetapi berkembang juga pada bidang sosial, politik, kesehatan, militer, keamanan dan pertahanan, perencanaan, ekonomi, pemasaran, mitigasi bencana alam dan lain sebagainya.
BAB II
SENSOR DAN WAHANA