Tujuan dari pawai tersebut bukan untuk berfoya-foya, bukan juga untuk berhura-hura ria. Melainkan untuk memperbaharui komitmen bersama lewat “Inner Peace, Communal Love and Global Harmony” bagi terwujudnya suatu masyarakan berkesadaran yang tidak lagi mempersoalkan latar belakang suku, ras, agama, dan tradisi budaya yang berbeda-beda. Satu Ikatan Cinta Yang Membungkus Perayaan
Para perserta berpakaian dengan ciri khasnya masing-masing berjalan berarakan sambil bernyanyi, menari dan memainkan alat musik. Pawai ini mengundang perhatian dari masyrakat sekitar yang dengan antusias mereka turut pula mengikuti jalannya perayaan. Baik peserta dan masyarakat larut di dalam keberagaman untuk merayakan keberagaman. Cinta Adalah Satu-Satunya Solusi Ada kegembiraan yang menyeruak ke udara panas siang itu, bahwasanya cinta adalah memang satu-satunya solusi untuk dapat membuat kita hidup rukun dalam kebera
Ada satu ikatan getar cinta yang membukus perayaan tersebut, ada satu ikatan getar cinta yang mempersatukan semua yang ada pada hari itu untuk ikut larut bergembira di dalam keberagaman. Para peserta pawai, panitia, pedagang, tukang becak, tukang andong, turis, amsyarakat sekitar semua larut di dalam keberagaman dalam ikatan cinta di siang terik jogja hari itu.
Semoga Anda juga sedang memimpikan, mimpi yang saya impikan itu agar kita semua dapat bangkit “keindonesiaan-nya”. . .
“Karena,
Hanya Kebangkitan-“mu” yang dapat menyelamatkan negara ini . . .
Kebangkitan-“mu”,