Dengan penuh semangat, ibu menjelaskan prosesnya. Mulai dari benih bungkus dimasukan di karung, lalu direndam dua hari satu malam di parit dekat rumah. Selanjutnya, bibit diangkat, di hamparkan di lantai rumah tanpa alas, lalu diselimuti dengan daun pohon pepaya dan terpal di atasnya. Kemudian dibiarkan selama dua hari dua malam hingga tunas-tunas-Nya  muncul.
Setelah benihnya mengeluarkan tunas baru kemudian ditaburi di atas tanah gembur yang sebelumnya sudah dibuatkan bedengnya yang dalam bahasa setempat menyebutnya dengan sebutan laru.
Semua proses itu sudah terekam jelas di benaknya, tanpa harus diingatkan lagi. Kepada keduanya saya menaruh hormat setinggi harapan, agar keduanya segera menunaikan ibadah suci di tanah Mekkah Almuqoromah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H