SUATU hari saya di kelilingi wanita-wanita cantik. Bukan kebetulan. Tapi lewat suatu pertemuan yang sudah diagendakan. Pada saat itu, saya lah yang paling di tua kan. Memang saya paling senior di antara yang lain.Â
Saya pun senang bisa berkumpul dengan mereka. Saat berkumpul, nampaknya saya tidak merasa diri di tua kan, dan malah senang berdiskusi dengan mereka dalam banyak kesempatan.
Ketika itu, kami mengunjungi tempat wisata bernama Pantai Lakey di selatan kampung. Dalam kunjungi itu, kami ikut membantu mahasiswa Muhammadiyah Mataram yang sedang menyambut kedatangan dosen pembimbingnya.Â
Pantai Lakey dianggap sebagai lokasi yang tepat untuk bersantai sambil memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan oleh mahasiswa. Kami sebagai pemuda setempat dimintai bantuan untuk mensukseskan kegiatan mahasiswa yang sedang KKN.
Pada kesempatan tersebut, kami sempat mendokumentasikan pertemuan itu. Bahkan kami sempat makan bersama mahasiswa KKN bersama dosennya. Kami sadar, hanya datang membantu.Â
Tapi, bagi mahasiswa, kami juga dianggap penting karena mereka bisa menceritakan kepada dosennya bahwa mereka tidak sendiri mensukseskan segala program yang mereka lakukan.Â
Bahkan mewakili pemuda, saya mendapatkan kehormatan untuk berbicara dan menyampaikan peran pemuda terhadap mahasiswa KKN kepada dosennya. Walaupun agak gagap, saya dirasa sukses menyampaikan pesan para pemuda kepada dosen dan mahasiswanya.
Saya sedang tidak mempromosikan diri, tetapi benar-benar merasa nyaman ketika bersama pemuda dalam mensukseskan beberapa agenda. Saya nyaman di lapangan, karena semua tidak berjarak.Â
Saling membahu. Membantu. Lalu evaluasi bersama-sama, tanpa memandang siapa yang paling berjasa. Semua menikmati dengan porsi masing-masing. Kami benar-benar bertanggungjawab pada apa yang menjadi keputusan bersama. Kami mencoba mempraktekkan kerja-kerja organisasi. Kolektif kolegia.
Benar kata orang bijak, belajar tidak mengenal tiga hal. Belajar tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat, dan belajar tidak mengenal usia.Â
Dan memang hidup adalah ruang dimana kita bisa belajar dari rangkaian waktu tanpa pernah berhenti sebelum ajal menjemput. Dan memang belajar tidak hanya identik dengan lembaga bernama sekolah maupun kampus.Â