Dari sekian sarung yang dihasilkan, Denda bisa membuatnya paling cepat hanya lima hari. Tapi ada juga menghabiskan waktu selama satu bulan. Menurutnya, ini tergantung berapa besar dan motif sarung yang dibuat. Bahkan Denda bisa membuat berbagai motif, baik sesuai pesanan pelanggan, maupun disesuaikan dengan motif budaya dan adat setempat.
wisata gunung Rinjani dan mesjid tua Bayan, menjadikan tempatnya sangat strategis bagi keberlangsungan usahanya yang menyiapkan segala oleh-oleh bagi wisatawan.
Karena berada di tempatBahkan jika wisatawan tidak ramai seperti sekarang ini, karena Covid-19, biasanya tetap ada saja yang terjual. Karena ketika ada acara perkawinan, sunatan serta acara keagamaan, tetap ada saja masyarakat setempat yang mencari kebutuhan pakaian atau sarung yang digunakan untuk acara-acara tersebut.
Sambil melihat Denda menenun, aku tidak lupa menikmati kopi yang disajikan oleh warga setempat. Kopi hitam dengan rasa yang manis, menambah ademnya suasana alam di kaki gunung Rinjani yang sejuk.
Namun, perjumpaan ku dengan Denda tidak berlangsung lama. Karena suatu agenda penting, aku harus cepat bergegas untuk menuntaskan misi bersama dengan teman-temanku yang lain.
Tapi, sebelum benar-benar meninggalkan Denda bersama aktivitas menenunnya, aku kembali mencoba mendokumentasikan perjumpaan ku dengannya. Di balik wajahnya yang ayu melambai, Denda terlihat senyum ketika ku ajak untuk foto bersama sebagai kenangan perjalanan ku di kampungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H