Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Eksotika Buah Annonaceae dan Magnet bagi Penikmatnya

18 April 2020   15:23 Diperbarui: 18 April 2020   21:13 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di atas Gunung Adu (Dokumentasi pribadi)

Di kampung, mendaki gunung bukan hanya mengambil kayu bakar, tapi juga mengambil buah lokan, dalam bahasa Mbojo disebut loka, sedangkan dalam bahasa latin Annonaceae.

Kali ini saya dan beberapa anak muda di kampung memutuskan untuk mencari dan mengambil buah lokan. Kami berangkat sekitar pukul 09:35, dengan mendaki gunung di samping kampung. 

Jalan yang menanjak harus kami lewati, mulai dari kaki gunung hingga sekitar satu setengah kilo meter baru sampai di tanah datar di atas gunung.

Sesekali kami harus singgah sambil mendongak ketika menjumpai pohon lokan, karena beberapa pohon lokan biasanya menjalar ke batang pohon yang lain dan kadang buah menggantung dan bersembunyi di antara dedaunan. Tapi jika buah lokan yang sudah matang cukup mudah dikenal, karena warnanya kemerahan. Berbeda dengan yang belum matang, buahnya masih hijau seperti daun dan pohonnya

Buah Lokan (Dokumentasi pribadi)
Buah Lokan (Dokumentasi pribadi)
Memetik buah lokan (Dokumentasi pribadi)
Memetik buah lokan (Dokumentasi pribadi)
Bersama kawan-kawan (Dokumentasi pribadi)
Bersama kawan-kawan (Dokumentasi pribadi)
B
elakangan ini geliat orang tua, muda dan bahkan anak-anak di kampung yang mencari lokan di atas gunung cukup mudah dijumpai, bahkan hampir setiap hari mereka mendaki gunung. 

Di atas gunung, kadang kala berpapasan dengan orang-orang di kampung sebelah dalam mencari lokan, bahkan saling bersahutan satu sama lain.

Setelah beberapa menit, kami mencoba menyusuri jalan setapak yang masih dipenuhi semak belukar. Nampaknya kami cukup beruntung kali ini, beberapa pohon lokan yang kami temui langsung menyuguhkan beberapa buahnya untuk kami petik. 

Buahnya menggantung di beberapa pohon yang lain, karena menggantung cukup tinggi memaksa kami harus menaiki beberapa batang pohon yang dekat dengan buah lokan, agar mudah dipetik.

Ada pohon lokan yang mudah dijangkau buahnya, ada pula yang sulit karena terlalu tinggi, sehingga sangat berisiko jika dipaksakan untuk mengambilnya. Sehingga ada beberapa pohon yang buahnya sudah matang, kami biarkan karena tidak mudah dijangkau.

Sebelum menjamah ke beberapa titik yang lain, kami sejenak istirahat sambil menikmati buah lokan yang sudah kami petik. Karena dipetik langsung dari pohonnya, rasanya sangat manis. Kadang berbeda rasanya yang dijual di pasar karena biasanya sudah tidak segar lagi. Bahkan rasanya, nggak terlalu manis. 

Jangan bertanya medan yang kami lewati, sesekali kami melalui bebatuan besar dengan lubang-lubang yang menganga di beberapa titik, sehingga buluh kuduk kadang merinding karena takut ada ular di dalamnya. Bahkan kulit kami tergores dengan mudah, karena sesekali melewati pohon-pohon berduri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun