Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Estoe Kohaz, Host Pertama Ngembara

21 November 2024   14:32 Diperbarui: 21 November 2024   14:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Estoe bersama anak PAUD (foto:estoe)

 

Namanya adalah Estoe Kohas. Dia adalah host pertama acara Ngebiet bersama di Udara (Ngembara). Perempuan asli kelahiran kota Malang ini bergabung dengan program Ngembara sejak siaran episode perdana tanggal 1 November 2023. Dan pada saat itu siaran perdananya ditemani oleh Surya Jama yang sekaligus merangkap sebagai operator.

" Di Ngembara saya adalah host yang pertama kali live. Waktu itu belum ada pendampingnya masih di backup mas Surya karena konsepnya harus berpasangan." terang Estoe Kohas ketika berbincang santai dengan penulis.

Jauh sebelum program Ngembara mengudara dan live di facebook seperti sekarang, Estoe Kohaz terlebih dulu menjadi penyiar Radio Ncsk bersama Desy Kartika dan Denting kemuning.

" Ketika itu kami live tapi dengan konsep siaran radio.  Jadi waktu itu hanya suaranya saja, dan siarannya sendiri-sendiri. Jadi seminggu ada 3 kali siaran live, yaitu hari Senin, Rabu, dan Jum'at. Saya kebagian hari Jumat " terang Estoe.

Penyiar Radio ncsk, dari kanan: Estoe Kohaz, Denting Kemuning, Desy Kartika (foto: estoe)
Penyiar Radio ncsk, dari kanan: Estoe Kohaz, Denting Kemuning, Desy Kartika (foto: estoe)

Berawal dari siaran radio Ncsk tersebut kemudian bertransformasi menjadi program ncsk Ngembara seperti sekarang ini. Dan Estoe Kohaz ditunjuk oleh pengurus members EGA menjadi host nya.

"Saya bergabung sejak siaran perdana kemudian dipasangkan dengan mas Jipansy Jansen dan setelah itu dengan pak Subiharto hingga saat ini" tutur wanita yang hobinya jalan-jalan ke alam ini.

Live Ngembara episode 92 (foto: dokpri))
Live Ngembara episode 92 (foto: dokpri))

Baca juga: NCSK NGEMBARA

Menurut penyuka masakan sayur asem ini yang paling menyenangkan menjadi host Ngembara adalah dirinya  bisa berinteraksi dengan para members EGA yang ada di mana saja.

 " Apalagi ada sesi bintang tamu, ini yang paling seru karena setiap tamu memilki cerita yang seru dan unik sebagai penggemar lagu EGA" begitu ujarnya

Bagi Estoe tidak ada tugas berat yang harus dilakukan sebagai host acara Ngembara ini. Sebab dirinya dan partner nya masih tetap bisa bebas berekspresi sesuai karakter masing masing dalam membawakan program Ngembara. Penyuka lagu-lagu EGA sejak kecil ini berharap program Nngembara tetap konsisten untuk membumikan karya sang maestro Ebiet G Ade.

foto:estoe
foto:estoe

Perempuan romantis yang mengaku paling suka ngadem di sungai yang airnya jernih ini mengungkapkan bahwa kecintaannya dengan lagu-lagu Ebiet dimulai sejak dia kecil. Dulu dia sering mendengar lagu-lagu Ebiet dari radio dan kaset dari tape recorder yang diputar di rumahnya. Estoe Kohaz terlahir dalam keluarga besar. Dia adalah anak nomor 13 dari 14 bersaudara.  

" Di keluarga saya tidak ada penggemar Ebiet. Tapi sejak saya SD, saya sudah terbiasa mendengarkan lagu Ebiet dan Iwan Fals yang disetel oleh kakak laki-laki saya dari kaset." Ujar Estoe

Kegiatan Bakti sosial members Malang (foto:estoe)
Kegiatan Bakti sosial members Malang (foto:estoe)

Sebelum menjadi host acara Ngembara, Estoe Kohas aktif di komunitas members EGA khususnya di PIC Malang Kabupaten (Malpaten) bersama kak Miko dan Almarhum Bonaventura. Mereka sering mengadakan kegiatan social di daerahnya. Dan kegiatan terakhir yang mereka lakukan adalah menggelar acara buka puasa bersama dengan para pejuang takjil di desa Pakisaji kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Acara tersebut diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun Ebiet G.Ade dan peringatan hari Kartini.

Penyuka baju dan tempat bermotif serba etnik ini menganggap bahwa semua lagu-lagu Ebiet itu penuh kedalaman makna dan memberi kesan tersendiri. Namun ada satu lagu yang membuatnya cukup terkesan dan sangat menyukai lagu tersebut. Dan lagu yang paling disuka Estoe tersebut adalah lagu berjudul "Bingkai Mimpi".

Estoe bersama Ebiet (foto:estoe)
Estoe bersama Ebiet (foto:estoe)

" Bingkai Mimpi dulu pernah dibacakan oleh seorang teman teater. Pada waktu itu saya tidak tahu bahwa itu sebenarnya adalah sebuah lirik lagu karangan Ebiet G.Ade. Maknanya dalam sekali dan sangat religius serta memberi kesan tersendiri bagi saya. Dan baru belakangan saya tahu bahwa itu ternyata lagu karya Ebiet." Ucap Estoe yang juga suka menulis puisi ini.

Estoe Kohas pertama kali bertemu Ebiet G.Ade dalam sebuah acara di sebuah pesantren di Cirebon. Waktu itu Ebiet tampil di hadapan ribuan santri. Dalam pandangan Estoe, sosok Ebiet adalah seniman dengan paket komplit yaitu romantis, idealis dan sekaligus religius. Semua karya-karyanya memiliki ketiga unsur tersebut.

foto:estoe
foto:estoe

"Jujur saya mulai menjadi penggemar Ebiet ketika membuat akun FB dan kemudian bertemu dengan orang-orang yang menggemari Ebiet dan kemudian bergabung dengan teman-teman komunitas termasuk members EGA. Saya ikut acara gathering members baru sekali di Banjarnegara tahun lalu." terang Estoe.

Sewaktu remaja Estoe mengaku suka membaca buku filsafat, dia adalah pengemar Rumi.  "Tapi ketika sudah mulai tua saya lebih suka bacaan humor, bacaan-bacaan ringan untuk menetralisir masalah yang sudah mulai menumpuk"

Estoe bersama anak PAUD (foto:estoe)
Estoe bersama anak PAUD (foto:estoe)

Menulis puisi dan membaca puisi adalah aktifitas yang Estoe lakukan ketika ada waktu senggang di rumah. Tapi menulis puisi pun juga tergantung mood. Dia juga bercerita bahwa terkadang suka mendapat job membuat puisi dari teman-teman terdekatnya.

" Saya juga suka diundang untuk support kegiatan di PAUD  untuk membacakan cerita. Tapi lebih banyak nanti saya yang diceritani sama anak anak. Intinya kegiatan saya cukup random mas" tutur Estoe sambil tertawa manis menceritakan aktifitas hariannya di rumah yang beragam.

foto: estoe
foto: estoe

Ketika di singgung tentang kopdar Malang, sebagai seksi acara Estoe mengucapkan terimakasih kepada semua members EGA, Ncsk project, para pengurus members, dan tentu saja para host Ngembara.

"Berawal dari obrolan host Ngebara inilah awal niat mengadakan kopdar di Malang dengan menghadirkan Ncsk. Kemudian rencana ini disambut antusias oleh teman-teman di Malang. Dan Alhamdulillah acara kopdar sudah terlaksana dan berjalan dengan baik dan lancar." terang Estoe.

Untuk teman- teman members EGA, Estoe menitipkan pesan agar bisa bersama melestarikan karya EGA dengan bergabung di Ngembara.

"Ayo jangan ragu-ragu untukbergabung di Ngembara dengan partisipasi aktif mengirimkan vidio cover ataupun karya sendiri berbentuk puisi untuk bisa di tampilkan. Karena Ngembara ini adalah wadah buat para pelestari berexpresi" Ucapnya.

Estoe bersama personil ncsk band di gunung Bromo bulan November 2024 (foto:estoe)
Estoe bersama personil ncsk band di gunung Bromo bulan November 2024 (foto:estoe)

Garis-garis aku satukan
Menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
Menampilkan rona geriap
Terlalu jauh dari wajahmu
Yang agung teduh dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanmu atas kelancangan mimpiku

Lawang, 21 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun