Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menanam Hidroponik Itu Mulai Dari Mana?

6 November 2024   16:22 Diperbarui: 6 November 2024   18:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam hidroponik dengan botol bekas (foto:dokpri)

Hidroponik adalah sebuah proses cara menanam dengan memakai media tanam selain tanah. Media yang biasa digunakan untuk menanam adalah media air, rockwool, sekam bakar, cocopeat, hidroton dan media lain selain tanah.

Dan pupuk yang digunakan untuk menanam hidroponik ini memakai nutrisi AB mix. Nutrisi AB mix ini berisi unsur hara makro dan mikro yang akan membantu pertumbuhan tanaman menjadi baik. Jadi untuk menanam hidroponik tidak lagi memerlukan pupuk kandang atau pupuk urea sebagai penyubur media tanamnya.

Bagi pemula yang ingin belajar menanam secara hidroponik cara terbaik untuk belajar adalah dengan berkunjung langsung ke tempat petani hidroponik yang ada di sekitar temat tinggalnya. Dengan begitu kita bisa dengan mudah melihat langsung instalasi tanaman hidroponik. 

Kita juga bisa bertanya kepada petaninya tentang bagaimana proses menanam secara hidroponik. Termasuk juga kebutuhan perlengkapan dan sarana hidroponik itu apa saja.

Salah satu petani hidroponik di Lawang (foto:dokpri)
Salah satu petani hidroponik di Lawang (foto:dokpri)

Tapi bagi anda yang tidak punya cukup waktu untuk berkunjung ke kebun hidroponik, anda bisa membaca artikel ini untuk mendapatkan informasi bagaimana cara menanam hidroponik. Saya akan berbagi pengalaman tentang cara menanam hidroponik sederhana yang bisa anda lakukan di rumah.

Banyak kelebihan yang bisa diperoleh dengan menanam secara hidroponik di rumah. Sayur yang dihasilkan lebih segar, bersih, dan bebas pestisida. Menanam hidroponik juga tidak memerlukan lahan yang luas dan tanah yang subur. Anda bisa menanam di mana saja. Bisa di teras , di pagar rumah, atau di tempat jemuran. Yang penting tempat yang digunakan untuk menaruh tanaman masih mendapatkan sinar matahari. Dan menanam hidroponik ini bisa dilakukan sepanjang waktu dan tidak mengenal musim.

Sayuran tumbuh bagus (foto:dokpri)
Sayuran tumbuh bagus (foto:dokpri)

Banyak teknik menanam yang digunakan pada sistem tanam hidroponik, seperti sistem wick, sistem NFT, sistem DFT, sistem Irigasi tetes atau Drip, dan lain-lain.  

Namun kali ini saya akan mengenalkan cara menanam yang paling sederhana yaitu sistem wick atau sistem sumbu.

 Dinamakan sistem sumbu karena cara menanamnya menggunakan sumbu atau kain flanel sebagai media untuk mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman.

Menanam dengan sistem sumbu ini adalah cara paling sederhana dan mudah untuk dilakukan. Kita bisa memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah seperti botol bekas, gallon air mineral, toples sosis, box steorofoam, dan wadah bekas lainnya yang bisa digunakan untuk menampung air. 

Cara menanam ini dulu yang saya lakukan ketika pertama kali belajar menanam hidroponik. Selain tidak perlu keluar biaya banyak, kita juga sekaligus bisa memanfaatkan limbah sampah plastik di rumah.

Menanam dengan sistem sumbu ini sifatnya pasif, karena tidak ada sirkulasi nutrisi. Sumbu digunakan untuk menaikkan nutrisi ke media tanam. Air dan nutrisi akan dapat sampai ke akar tanaman dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas air melalui perantara sumbu. Yang penting ada wadah tempat menampung air di bagian bawah, dan ada wadah tempat tanaman di bagian atasnya.

Sistem ini bagus untuk menanam sayuran berumur pendek seperti selada, kangkung, bayam, sawi dan lain - lain. Tapi bisa juga digunakan untuk menanam yang lain seperti lombok, strawberry, bunga mawar, dan lain -lain.

Bahan -bahan yang perlu disiapkan antara lain :

  • Rockwool
  • Bibit sayuran
  • Kain flannel
  • Netpot
  • Nutrisi AB mix
  • Botol bekas / wadah bekas

Starter kit menanam hidroponik (foto:dokpri)
Starter kit menanam hidroponik (foto:dokpri)

Cara menanam hidroponik dengan sistem sumbu atau wick:

1. Menyemai benih

Untuk menyemai benih tanaman bisa menggunakan media tanam rockwool, sekam bakar atau cocopeat. Tapi kali ini saya bagi cara menyemai dengan memakai media rockwool seperti berikut ini.

  • Potong rockwool selebar 1.5cm-2cm dengan menggunakan gergaji besi atau pisau roti.
  • Rockwool yang sudah dipotong, kemudian dibuat irisan seperti dadu dengan ukuran 1.5cm  x 1.5cm. Pastikan irisan rockwool tidak sampai terputus.
  • Taruhlah rockwool di nampan dan basahi dengan air.
  • Buatlah lobang diatas rockwool dengan menggunakan tusuk gigi. Kedalaman lobang disesuaikan dengan ukuran benih yang akan di tanam.
  • Masukkan benih yang akan ditanam ke dalam lobang rockwool dengan menggunakan tusuk gigi. Caranya basahi ujung tusuk gigi, lalu tempelkan biji sawi atau slada keriting dengan ujung tusuk gigi dan masukkan ke lobang. Untuk semai biji kangkung bisa langsung dipegang dengan tangan karena bijinya besar.
  • Kemudian taruhlah nampan berisi semaian di tempat yang aman sampai biji tumbuh berkecambah.
  • Setelah biji berkecambah / sprout, maka jemurlah semaian di sinar matahari. Selama proses ini pastikan media semai tetap basah/lembab.

Memotong rockwool (foto:dokpri)
Memotong rockwool (foto:dokpri)

Menyemai benih sayuran dengan media rockwool (foto:dokpri)
Menyemai benih sayuran dengan media rockwool (foto:dokpri)

2. Menyiapkan tempat menanam dari bahan bekas

Tempat menanam yang dimaksud disini adalah wadah untuk benih tanaman agar dia bisa tumbuh dewasa. 

Prinsip dasar tempat menanam yang perlu dipahami adalah ada wadah tempat air nutrisi dan ada wadah tempat tanaman. Air nutrisi diserap ke atas dengan menggunakan sumbu yang bisa memakai kain flannel untuk membasahi akar tanaman.

Memanfaatkan barang bekas untuk menanam (foto:dokpri)
Memanfaatkan barang bekas untuk menanam (foto:dokpri)

Untuk botol bekas bisa digunakan dengan cara memotong botol menjadi dengan ukuran 2/3 dan 1/3. Untuk potongan yang 2/3 nantinya di gunakan sebagai wadah nutrisi. Dan ukuran 1/3 ditaruh diatasnya dengan cara dibalik sebagai tempat tanaman. Pada mulut botol diberi kain flannel.

Kreatifitas dengan botol bekas (foto:dokpri)
Kreatifitas dengan botol bekas (foto:dokpri)

Pastikan botol yang akan digunakan ini dicat dulu bagian luarnya agar bisa melindungi air nutrisi di dalam botol tidak berlumut dan tidak mudah hangat ketika terkena paparan sinar matahari sewaktu dijemur.

3. Memindah bibit tanaman

Benih yang sudah berdaun 4 dipindah ke media tanam (foto:dokpri)
Benih yang sudah berdaun 4 dipindah ke media tanam (foto:dokpri)

Sekitar 10 -14 hari bibit tanaman yang disemai biasanya sudah memiliki daun sejati empat. Artinya benih sudah bisa dipindahkan ke wadah tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. 

Caranya cukup sederhana, yaitu kita tinggal mengambil benih dengan melepaskan rockwool  lalu menaruhnya di botol tempat menanam. Pastikan 1 botol hanya berisi satu tanaman saja.

Kreatifitas dalam bertani hidroponik (foto:dokpri)
Kreatifitas dalam bertani hidroponik (foto:dokpri)

4. Memberikan Nutrisi AB mix

Pemberian nutrisi AB mix dilakukan mulai awal menanam. Cara pemberian nutrisi adalah menggunakan perbandingan 1 liter air + 5ml nutrisi A + 5ml nutrisi B. Bila tidak memiliki takaran nutrisi bisa memakai tutup botol air mineral, 1 tutup botol setara dengan 5mL.

Kemudian lakukan penambahan air nutrisi secara berkala, ketika air nutrisi di botol berkurang maka tambahkan air nutrisi lagi. Semakin tumbuh besar tanaman, maka serapan air nutrisinya akan semakin banyak.

Menanam di pagar rumah (foto:dokpri)
Menanam di pagar rumah (foto:dokpri)

Dalam waktu dua minggu lakukan penggantian air nutrisi didalam botol. Artinya sisa air nutrisi di botol yang tinggal sedikit dibuang, lalu diganti dengan air nutrisi baru. Tujuannya agar tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang maksimal.

5. Panen sayuran

Untuk waktu panen sayur berbeda- beda tergantung dari jenisnya. Untuk sayur aneka sawi dan selada biasanya akan dipanen pada umur 25-30 hari. Sedangkan untuk kangkung bisa dipanen pada umur dua minggu atau 14 hari saja dari mulai semai.

Sayur segar siap dipasarkan (foto:dokpri)
Sayur segar siap dipasarkan (foto:dokpri)

Cara memanen sayuran bisa dengan cara langsung diambil utuh sayurannya. Atau bisa juga dengan cara memotong daunnya sesuai dengan kebutuhan masak saja. Sayur yang ditanam dengan cara

 hidroponik ini akan lebih segar, crunchy, dan yang pasti lebih sehat karena bebas pestisida.

Jadi untuk mulai menanam hidroponik, jurus jitu yang bisa anda lakukan adalah dengan langsung praktek menanam. Jangan terlalu banyak berpikir atau berdebat, nanti malah tidak sempat menanam.

 Cara menanam hidroponik sistem wick atau sumbu ini bisa menjadi alternatif pilihan yang bisa dengan mudah anda tiru di rumah. Sudah waktunya menikmati sayuran segar yang bisa dipetik di rumah sendiri. Selamat berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun