Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringati HSN 2024, Masjid Jami' Ismail Bedali Gelar Khitan Massal

23 Oktober 2024   09:26 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:32 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Kyai dan Habaib ikut mendo'akan anak-anak peserta khitan (foto:dokpri)

Salah satu anak peserta khitan foto bersama dokter dan petugas medis (foto:dokpri)
Salah satu anak peserta khitan foto bersama dokter dan petugas medis (foto:dokpri)

Selesai sarapan pagi, dilakukan acara foto dokumentasi untuk setiap anak peserta khitan dengan didampingi orang tuanya masing-masing. Foto ini nantinya akan diberikan ke setiap anak ketika mereka kontrol berobat ke rumah sakit yang ditunjuk oleh panitia khitan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan proses pelaksanaan khitan massal. Ada 5 bilik yang sudah disiapkan oleh panitia untuk pelaksanaan khitan. Setiap bilik ada seorang dokter dan beberapa orang para medis yang membantu pelaksanaan khitan.

Pembacaan sholawat nabi di dalam masjid sebelum acara khitan (foto:dokpri)
Pembacaan sholawat nabi di dalam masjid sebelum acara khitan (foto:dokpri)

Secara keseluruhan pelaksanaan acara khitan massal yang berlangsung mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 12.30 ini berjalan dengan aman dan lancar. Semua anak peserta khitan sudah berhasil menjalani prosesi khitan dengan baik. Begitu keluar dari bilik khitan senyum mereka mengembang, sebab mereka sudah berhasil melewati rasa takut yang sempat hinggap sebelum dikhitan. Apalagi dari panitia juga memberikan uang saku dan juga kue sebagai hadiah.

Pengobatan Massal Untuk Masyarakat

Selain mengadakan acara khitan massal, panitia peringatan hari Santri Nasional Masjid Ismail Bedali dan MWCNU kecamatan Lawang juga menggelar kegiatan pengobatan massal untuk warga sekitar. Khususnya warga desa Bedali yang masuk kategori usia lansia diberi prioritas untuk mengikuti acara pengobatan massal ini.

Masyarakat peserta pengobatan massal (foto:dokpri)
Masyarakat peserta pengobatan massal (foto:dokpri)

Lebih dari 245 warga yang mengikuti kegiatan pengobatan massal yang tidak dipungut biaya ini. Mereka dilayani oleh sekitar 15 dokter dan 35 para medis dari Medical Rescue Team Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Ada 4 buah bilik pengobatan yang sudah disediakan untuk pengobatan massal ini. Warga yang akan mengikuti pengobatan massal harus melakukan pendaftaran ulang dan menyampaikan keluhan sakitnya kepada petugas registrasi.

Pengecekan tensi darah peserta pengobatan oleh para medis (foto:dokpri)
Pengecekan tensi darah peserta pengobatan oleh para medis (foto:dokpri)

Selanjutnya mereka secara bergiliran dipanggil untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di bilik yang disiapkan. Selesai diperiksa, warga yang berobat diberi resep oleh dokter untuk mengambil obat di bagian meja apotik. Selanjutnya petugas di ruang apotik akan menyiapkan obat dan selanjutnya diberikan kepada warga tersebut. Acara pengobatan massal ini disambut baik oleh masyarakat desa Bedali karena mereka sangat merasakan manfaatnya.

“Lumayan ada pengobatan gratis di masjid, saya bisa ikut periksa kesehatan. Dan tadi saya juga diberi obat – obatan selesai diperiksa oleh pak dokter” begitu tutur cak Zarkasi sambil menunjukkan beberapa kantong plastik obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun