Hari itu pendaki yang memancing ikan di Segara Anak banyak sekali. Bahkan beberapa orang pendaki asal Surabaya yang ngecamp di sebelah tenda kami juga ikut memancing. Mereka membawa banyak joran pancing dan mendapatkan hasil tangkapan ikan mujaer cukup banyak. Begitu pula dengan pemancing lainnya juga mendapatkan tangkapan ikan yang lumayan untuk dijadikan lauk makan malam. Danau Segara anak memang benar-benar menjadi syurga pendaki yang hobi memancing. Karena ikannya yang melimpah dan mudah sekali untuk dipancing dengan umpan celilong.
Sementara bagi yang tidak hobi memancing, mereka bisa memanjakan diri dengan menikmati keindahan danau Segara Anak yang memiliki air yang jernih dengan warna kehijauhan. Pendaki bisa membuat suasana romantis dengan menikmati secangkir kopi hitam atau segelas susu milo hangat, dan meminumnya di pinggir danau sambil menikmati keindahan danau.Â
Atau pendaki bisa mengabadikan momen istimewa di danau Segara Anak dengan mengambil foto dan video untuk kenangan atau membuat konten di media sosial mereka. Hari itu terlihat beberapa orang menerbangkan drone untuk mengambil dokumentasi kegiatan mereka di Segara Anak.
Oh ya bagi pendaki yang ingin menikmati kopi hangat atau mie rebus yang tidak perlu memasak sendiri tidak usah khawatir, karena di Segara Anak sekarang juga sudah tersedia warung. Saya melihat ada dua warung yang menjual makanan, minuman, rokok, minyak goreng, dan tabung gas. Jadi pendaki bisa leluasa untuk beli jajanan di warung bila mereka kehabisan logistic atau sedang malas memasak. Tapi jangan kaget kalau harga barang-barang yang dijual di warung tersebut lebih mahal dari yang dijual di pasar. Maklum saja untuk membawa naik barang dagangan tersebut butuh effort yang tidak mudah.
Memang danau Segara Anak Rinjani ini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para pendaki. Banyak panorama alam indah yang bisa dinikmati oleh setiap pendaki yang datang ke danau yang memiliki luas 1.100 ha dengan kedalaman 230 meter. Tak heran jika keindahan danau Segara Anak dengan gunung Barujari ini pernah diabadikan pada mata uang kertas Rp 10.000 pada tahun 1998. Pendaki sangat kerasan untuk berkemah di sekitar danau Segara Anak ini. Sebab selain memberikan panorama alam yang indah, danau ini juga memiliki ikan yang melimpah.