"Dulu itu saya yang mengurusi semua urusan masjid mulai dari listrik, air, sound system, bahkan juga keuangan masjid. Padahal saya awalnya juga tidak bisa apa - apa. " lanjut Cak To lagi. Dan saat ini sejak adanya pengurus takmir dan nadzir, semua urusan kegiatan di masjid tersebut sudah ditangani oleh takmir. Pekerjaan Cak To sebagai marbot masjid sekarang lebih fokus untuk membantu kelancaran kegiatan peribadatan di masjid.
Menurut Cak to sekarang ini kegiatan pengajian di masjid sudah ramai dan jamaahnya juga sudah banyak. Memang di masjid kampungku ini kegiatan pengajian bakda subuh dilakukan seminggu penuh mulai hari Senin sampai hari Minggu. Sedangkan untuk pengajian bakda maghrib hanya dilakukan pada hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu.
Untuk kebutuhan membuat minuman kopi dan teh untuk kegiatan pengajian rutin selama seminggu penuh tersebut membutuhkan bahan baku gula sekitar 150kg dan 3 dus kopi bubuk dan 1 dus teh. Â Cak To tahu persis berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk membuat minuman karena setiap hari dia yang menyiapkan minuman di masjid ini.
Sebagai marbot masjid, Cak To telah mengabdikan hidupnya untuk membantu kelancaran kegiatan peribadatan di masjid. Dengan senang hati Cak To melayani dan menyiapkan minuman untuk Pak Kyai dan para jamaah pengajian di masjid ini. Dan itu sudah menjadi pilihan amalan ibadah bagi Cak To yang membuatnya menjadi begitu dekat dengan para Kyai dan Ustad yang mengisi kegiatan ibadah di masjid ini. Bukankah berkumpul dengan orang -- orang yang sholeh itu sangat dianjurkan dalam agama karena bisa menambah tebal iman kita dan sekaligus bisa menjadi salah satu dari obat hati.
Lawang, 19 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H