Pada saat memafkan kesalahan orang lain, kita harus melakukan dengan kesadaran penuh. Bukan dengan keterpaksaan. Ada kalanya kita diminta meminta maaf karena disuruh orang yang lebih dewasa. Demi menjaga hubungan baik, kita akan melakukan hal itu. Namun, permintaan maaf yang dilakukan hanya karena terpaksa atau karena disuruh, terkadang kurang ikhlas. Untuk itu, perlu adanya upaya lain agar kita tidak teringat peristiwa itu.Â
Dengan cara menyibukkan diri dengan  aktivitas positif, ada kemungkinan hal-hal yang pernah "menyakitkan" atau "menyakiti" akan tertutupi oleh kesibukan aktivitas lain.
Lebih Rajin Beribadah
Satu hal lagi yang perlu dilakukan agar kita cepat melupakan hal-hal yang "menyakitkan", perlu lebih rajin beribadah. Dengan aktivitas ibadah yang lebih baik, hal-hal buruk akan dapat dihalau.
Bergaul dengan ahli ibadah akan membuat hati lebih tenteram. Pembicaraan positif akan lebih banyak terjadi pada saat bergaul dengan orang lain yang juga rajin beribadah.
Demikian sedikit opini terkait upaya memaafkan dan melupakan. Semoga bermanfaat. Selamat menikmati hari yang indah dengan tidak mengingat-ingat hal-hal yang akan membuat hati terluka atau bersedih.
Penajam Paser utara, 11 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H